Merespons Temuan Ulat Lalat Jangkrik pada MBG, DPRD Bantul Keluarkan Imbauan untuk SPPG, Ini Isinya
Pesan itu disampaikan, mengingat ada temuan ulat sayur, telur lalat, hingga jangkrik pada menu MBG siswa SMP Negeri 2 Sewon
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul mengimbau kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar melakukan pengecekan ulang kebersihan dapur dan makanan untuk siswa penerima makan bergizi gratis (MBG).
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi D DPRD Bantul, Herry Fahamsyah. Pesan itu disampaikan, mengingat baru-baru ini terdapat temuan ulat sayur, telur lalat, hingga jangkrik pada menu MBG yang diterima oleh siswa SMP Negeri 2 Sewon.
"Sebenarnya, sebelum, ada temuan itu, kami sudah melakukan rapat dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan membahas soal higienitas dan antisipasi keracunan makanan, sebagai tindakan preventif," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Rabu (3/9/2025).
Akan tetapi, OPD di Kabupaten Bantul termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tidak mempunyai kewenangan supervisi dalam hal pengecekan menu MBG. Pasalnya, SPPG untuk penyedia MBG berdiri sendiri.
"Saat ini, kami paham betul bahwa MBG ini sedang berproses mencari formulasi dan sistem standard operating procedure (SOP) yang terbaik untuk menjadi SOP baku, walau sekarang mungkin sudah ada SOP baku. Cuma, saya yakin ini sedang mencari bentuknya, karena baru berjalan sekitar setengah tahun," papar dia.
Artinya, masih ada banyak perbaikan yang diperlukan oleh masing-masing SPPG pada kemudian hari. Maka, berkaitan dengan kejadian yang ada, pihaknya berharap bahwa SPPG dapat melakukan kroscek ulang dengan menjaga kebersihan dapur dan higienitas.
"Itu penting dilakukan karena kami berharap kasus keracunan makanan dan kontaminasi hewan atau serangga pada makanan tidak terjadi di Kabupaten Bantul. Kalau kita bicara makanan, dari proses sebelum makanan dibuat sampai disajikan SOP-nya harus jelas, walaupun saya yakin SPPG sudah punya SOP dari pusat," ucap Herry.
Di sisi lain, ia menyebut bahwa kondisi temuan ulat sayur, telur lalat, hingga jangkrik pada menu MBG bisa menimbulkan rasa trauma bagi siswa pengkonsumsi MBG dan orang tua dari siswa pengkonsumsi MBG.
"Makanya, ini menjadi catatan kita bersama agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali. Jangan sampai kemudian adanya kejadiaan yang ada membuat siswa tidak mau lagi makan MBG. Padahal, MBG sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat dan untuk memenuhi gizi anak yang seimbang," tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, baru-baru ini, beredar video di pesan WhatsApp yang menampilkan adanya temuan ulat, telur lalat, hingga jangkrik pada menu makan bergizi gratis di siswa SMP Negeri 2 Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Kepala SMP Negeri 2 Sewon, Susi Daryanti, membenarkan, sejumlah video yang beredar tersebut. Pihaknya pun sudah memberi tahu kejadian tersebut kepada SPPG yang bersangkutan.
"Memang kejadian itu betul. Itu terjadi di SMP Negeri 2 Sewon. Dan ketika ada kejadian itu sudah langsung kami sampaikan kepada SPPG," katanya.(nei)
Polres Bantul Minta Pelajar SMP Ini Buat Video Klarifikasi karena Sebar Ajakan Demo di Polsek Dlingo |
![]() |
---|
10 Kalurahan di Bantul Dapat Pemetaan Batas Wilayah untuk Perjelas Kewenangan |
![]() |
---|
Gelar Sambung Rasa di Desa Sumberejo, Ini Permintaan Warga Kepada Bupati Klaten |
![]() |
---|
Minta Kepolisian Tak Risau soal Mural Bernada Kritik, JPW: Jangan Terlalu Reaktif |
![]() |
---|
Cerita Cinta Peserta Nikah Massal Klaten, Kakek 67 Tahun Kenal Tiga Bulan Langsung Lamar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.