Gejala, Pencegahan dan Pengobatan GERD, Saat Asam Lambung Naik Esofagus

Penyakit GERD dapat terjadi ketika ada gangguan pada katup (sphincter) bagian abwah esofagus.

Editor: Mona Kriesdinar
medineplus
Ilustrasi 

3. Meninggikan kepala saat tidur.

4. Jangan tidur atau berbaring setelah makan, setidaknya hingga waktu 2 hingga 3 jam setelah makan.

5. Hindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung naik, seperti alkohol, susu, kopi, makanan pedas dan mint.

6. Hindari atau tidak memakai pakaian ketat.

Pengobatan

1. Antasida

Obat antasida dapat menetralisir asam yang ada di perut.

Namun, konsumsi obat antasida tidak dapat langsung memulihkan kerongkongan akibat asam lambung.

Selain itu, terlalu sering meminum obat antasida dapat menimbulkan efek samping seperti diare, sembelit, serta gangguan ginjal.

2. H2-receptor blocker

Obat-obatan dalam kategori H2-receptor seperti cimitidine, famotidine, nizatidine, dan ranitidine.

Obat-obatan tersebut bertujuan untuk mencegah serta menghambat sekresi asam lambung.

Obat H2-receptor blocker dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dalam waktu yang cukup lama, yakni hingga 12 jam.

3. Proton pump inhibitors (PPIs)

Nama lainnya Inihibitor pompa proton, merupakan obat yang melakukan hambatan pada pompa ion di lambung sehingga produksi asam lambung dapat dikurangi.

Kinerja obat ini lebih kuat dan memberikan waktu bagi jaringan esofagus yang rusak untuk memperbaiki diri.

4. Penguat Sfingter

Obat untuk memperkuat tekanan sfingter esofagus bagian bawah yaitu Baclofen.

Obat ini mampu menurunkan frekuensi relaksasi dari sfingter esofagus bagian bawah. (*)

Sumber : TribunNews Wiki | Kompas

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved