Gejala, Pencegahan dan Pengobatan GERD, Saat Asam Lambung Naik Esofagus

Penyakit GERD dapat terjadi ketika ada gangguan pada katup (sphincter) bagian abwah esofagus.

Editor: Mona Kriesdinar
medineplus
Ilustrasi 

Jika ciri fisik tersebut tidak terdeteksi atau diabaikan, maka risiko serangan jantung mendadak atau heart attack dapat terjadi.

“Biasanya kematian mendadak akibat jantung yang disebabkan oleh gejala-gejala fisik, ciri-ciri risiko jantung yang dapat dikendalikan, dan ciri-ciri risiko jantung yang tidak dapat dikendalikan tersebut diabaikan,” papar Ronaldi.

Asam lambung Menurut Ronaldi, asam lambung tidak berhubungan dengan detak jantung yang berdebar-debar sehingga detak jantung tersebut berhenti.

“Intinya kembali lagi, keluhannya sama atau mirip. Tapi bukan berarti asam lambung menyebabkan serangan jantung ataupun sebaliknya. Keluhan di lambung bisa bikin rasa terbakar di ulu hati karena jantung letaknya juga berdekatan dengan ulu hati,” papar ia.

Masih menurut Ronaldi, penyebab sesak napas akibat asam lambung atau GERD lebih mudah dideteksi dini dibandingkan sesak napas akibat jantung.

Jika seseorang memiliki pola hidup yang tidak sehat seperti telat makan atau mengonsumsi kopi, asam, dan makanan pedas secara berlebihan, potensi GERD bisa muncul kapan saja.

Ciri-ciri dan Gejala GERD:

1. Rasa terbakar di dada (heartburn). Bahkan, sampai menyebar sampai ke tenggorokan, bersama dengan rasa asam di mulut.

2. Dada terasa nyeri.

3. Kesulitan menelan (disfagia).

4. Batuk kering.

5. Suara serak atau sakit tenggorokan.

6. Susah menelan.

7. Mual atau muntah.

8. Gangguan tidur pada malam hari.

9. Sering bersendawa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved