Yogyakarta

Keran Pariwasata Dibuka Lebar, HPI DI Yogyakarta Belum Terima Tamu

Ketua HPI perwakilan DIY, Imam Widodo mengatakan, sebanyak 405 anggota HPI masih belum menerima wisatawan.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keran pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta telah dibuka lebar.

Namun, kalangan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih belum menerima tamu.

Ketua HPI perwakilan DIY, Imam Widodo mengatakan, sebanyak 405 anggota HPI masih belum menerima wisatawan.

Secara teknis, pihaknya pasrah terhadap kebijakan yang diterapkan pemerintah DIY.

Namun, tetap saja dirinya meminta agar percepatan pemulihan pariwisata tersebut dapat segera dilaksanakan.

"Kami sudah mendengar, pak gubernur sudah membuka lebar pariwisata di DIY. Namun, sampai saat ini kami masih belum menerima tamu," katanya, Minggu (5/7/2020).

Belum Resmi Dibuka, Obyek Wisata Tamansari Yogyakarta Mulai Ramai Diserbu Wisatawan dari Luar Kota

Imam mengaku sejauh ini pihaknya masih terbentur dengan teknis yang ditentukan oleh pemerintah.

Hingga saat ini, aturan baru bagi para ujung tombak sektor pariwisata ini pun telah diterima.

"Kami mewajibkan buku saku panduan Covid-19 untuk setiap anggota. Mereka harus wajib memahami tentang protokol kesehatan," ungkapnya.

Sebagai pengganti, pihaknya berencana menyusun program guiding virtual.

Program tersebut rencananya akan di mulai Agustus mendatang.

Baik wisatawan lokal maupun mancanegara, sampai sekarang, menurut Imam masih belum terlihat.

Meski beberapa obyek wisata terbaik di antaranya Candi Borobudur, serta beberapa obyek wisata lain sudah dibuka.

Wisatawan dan Warga Sambut Antusias Pembukaan Kembali Sejumlah Wisata Pantai di Gunungkidul

Saat disinggung mengenai kesejahteraan selama masa Pandemi Covid-19 selama ini, Imam mengaku sejauh ini sebagian anggota banyak yang beralih profesi.

Ada yang berjualan makanan olahan, hingga usaha lain.

Saat ditanya terkait pemberian bantuan dari Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pihaknya baru menerima bantuan di tahap pertama.

"Yang tahap dua baru penyerahan simbolis kemarin. Anggota belum menerima bantuan tahap dua," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved