Gunung Merapi Masuki Fase Intrusi Baru, Warga Sekitar Lereng Masih Beraktivitas Normal
Saat ini masyarakat masih berpedoman dengan instruksi BPPTKG di mana status Merapi masih di level Waspada.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - BPPTKG Yogyakarta merilis adanya aktivitas Gunung Merapi berupa fase intrusi baru, di mana aktivitas ini bisa berpotensi menimbulkan erupsi.
Namun demikian, status Merapi masih di level waspada dan dengan kondisi tersebut, warga di sekitar kaki Gunung Merapi pun masih beraktivitas seperti biasa.
Hal itu dijelaskan oleh Kades Pakembinangun, Suranto, yang menyatakan bahwa warga tetep menjalankan aktivitas kesehariannya seperti biasa.
Ia mencontohkan warga Ngandong, Tritis Turgo masih beraktivitas biasa di kaki bukit Turgo, seperti mencari cari rumput dan kayu.
"Anggapannya warga masih seperti tidak ada apa-apa," jelasnya.
• Gempa Vulkanik Dangkal Sempat Terekam, BPBD Kabupaten Magelang Terus Pantau Kondisi Gunung Merapi
• Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD DIY Liburkan Aktivitas Penambang Pasir di Kali Gendol
Namun demikian, pihaknya jauh hari sebelumnya telah mengaktifkan jaga warga yang memiliki anggota para relawan.
Segala informasi terkait aktivitas Gunung Merapi akan terus diberikan kepada masyarakat.
Dan saat ini masyarakat masih berpedoman dengan instruksi BPPTKG di mana status Merapi masih di level Waspada.

Indra Baskoro, peneliti dan juga praktisi penanggulangan bencana menyatakan bahwa adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung api itu sebuah hal yang sudah biasa.
Ia menekankan bahwa hal itu sudah lazim atau wajar di kondisi gunung api yang masih aktif.
"Namanya saja gunung api aktif. Selama kita masih patuh dan taat rekomendasi dari pihak yang berwenang tentunya kita bisa waspada dan siaga, toh masih dalam status waspada," ujar pria yang juga merupakan warga Dusun Turgo Desa Purwobinangun tersebut.
"Namun berbeda halnya, jika aktivitas vulkanik itu dibarengi dengan kenaikan status atau peningkatan status ke Siaga. Nah itu kita harus menyikapi perkembangan status gunung api tersebut," imbuhnya.
• Masyarakat Lereng Merapi Harus Paham Karakter Merapi dan Potensi Bencananya
• Penjelasan BPPTKG Yogyakarta soal Kubah Lava Gunung Merapi yang Kian Mengecil, Apa yang Terjadi?
Ia menyatakan, masyarakat harus cermat membedakan antara meningkatnya aktivitas vulkanik dengan peningkatan status gunung api. Menurutnya itu hal yang berbeda.
"Ya tetap patuhi rekomendasi 3 KM dari puncak tanpa ada aktivitas penduduk, ini imbauan dari BPPTKG. Tetap melakukan ronda malam, waspada dan siaga. Ikuti perkembangan resmi dr BPPTKG supaya tidak termakan isu hoax," ungkapnya.
Adapun ia memaparkan, pedoman dalam beraktivitas sesuai anjuran BPPTKG dalam status waspada adalah tetep melakukan kegiatan sehari-hari di luar radius 3 Km dari puncak.