Bantu Entaskan Kemisikinan, Pemkot Yogya Gandeng Generasi Muda untuk Kembangkan KUBE

Bantu Entaskan Kemisikinan, Pemkot Yogya Gandeng Generasi Muda untuk Kembangkan KUBE

Tribun Jogja/ Wahyu Setiawan Nugroho
Ibu-ibu anggota BUMMAS Kube Eco.J di kawasan Karangkajen Brontokusuman Mergangsan Kota Yogyakarta saat menunjukkan proses pembuatan kain motif ecoprint di rumah produksinya, Kamis (12/9/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Sosial berencana menggandeng generasi muda untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Agus Sudrajat mengatakan ada dua hal yang menjadi perhatian Dinsos Kota Yogyakarta dalam mengentaskan kemiskinan,yaitu aset dan akses.

Aset berkaitan dengan kebutuhan dasar, pangan dan sandang yang harus dicukupkan.

Sementara akses berkaitan dengan infratruktur untuk membuka jalur agar warga miskin dapat memiliki usaha. 

Salah satu yang didorong untuk mengentaskan kemiskinan adalah Kelompok Usaha Bersama (KUBE), sebab anggota KUBE merupakan warga miskin yang terdaftar dalam KSJPS Kota Yogyakarta.

"Jadi dalam upaya kemiskinan, kita membuka jalur agar mereka bisa berusaha dengan jalur yang ada.

Salah satu yang kita upayakan adalah menggandeng beberapa vendor yang mengedepankan aspek kemanusiaan, artinya teman-teman muda ini akan membantu tanpa mengambil bagian dari keuntungan KUBE,"katanya, Senin (29/06/2020).

Wawali Kota Yogya Minta Disperindag Perketat Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional

Kabar Gembira, Pasien Positif Virus Corona di Kota Magelang Tinggal Satu Orang

"Setelah kita jajaki, teman-teman muda ini punya jejaring yang sangat luas. Jadi teman-teman ini nanti akan membantu packaging dan pemasaran. Pemasaran kita dorong secara digital,"sambungnya.

Ia melanjutkan, ada tim pendamping yang juga siap mendampingi KUBE.

Dengan bantuan pendamping tersebut, ditargetkan setiap tahun ada KUBE yang mandiri dan dientaskan dari kemiskinan. 

Tim pendamping nantinya juga akan dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama penjajakan KUBE, kelompok kedua melakukan survei pasar, dan kelompok ketiga membantu akses, termasuk pemasaran. 

"Jadi KUBE ini diharapkan benar-benar memenuhi kebutuhan pasar,jangan sampai produksi tetapi tidak ada pembeli. Jadi konsep kita mencukupkan aset dan membuka aset,"lanjutnya.

Dalam mengentaskan kemiskinana, Dinsos Kota Yogyakarta tidak berjuang sendiri. Data kemiskinan di Kota Yogyakarta bisa berubah, mengingat dampak COVID-19 sangat besar.

"Kita bekerja bersama-sama. Kalau kita di sektor yang miskin, nanti yang berhubungan dengan karyawan PHK dan dirumahkan, dan lain disalurkan ke Disnaker, dan sektor pariwisata nanti dikelola oleh Dinas Pariwisata, sementar yang budaya juga nanti oleh Dinas Kebudayaan. Jadi kita upayakan bersama sesuai yang membidangi,"ujarnya. (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved