PASTY Mulai Ramai Dikunjungi Warga, jadi Alternatif Wisata Warga Yogya

Pengunjung Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) mulai menggeliat sejak dua pekan terakhir.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna
Sejumlah warga tengah melihat ikan di salah satu kios yang ada di PASTY, Senin (22/6/2020) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengunjung Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) mulai menggeliat sejak dua pekan terakhir.

Senin (22/6/2020), meskipun notabene hari kerja, terlihat banyak masyarakat yang mengajak keluarga termasuk anak-anak mengunjungi PASTY terutama di zona hewan.

Satu di antaranya adalah Bangkit (29) yang datang bersama seorang putrinya yang berusia 3,5 tahun.

Keduanya terlihat selalu mengenakan masker.

"Selama ini melakukan rutinitas yang terlalu mainstream ketika work from home (WFH), kalau seminggu dua minggu nggak apa-apa, tapi saya pribadi sudah empat bulan ini WFH.

Sebagai orang tua sudah kehabisan ide untuk membuat permainan anak, entah itu mewarnai, membuat kertas lipat, atau kreativitas lainnya, sehingga saya putuskan untuk refreshing atau melihat-lihat PASTY," ujar Bangkit saat ditemui di PASTY, Senin (22/6/2020).

"Sebenarnya pengin ke Gembira Loka cuma masih ditutup jadi memutuskan untuk ke sini. Tadi anak saya tanya, 'Pak, gajah mana? Oh, di sini nggak ada gajah," sambungnya.

Persiapan New Normal, Hotel dan Restoran di Bantul Simulasikan SOP Protokol Kesehatan

Untuk Pemulihan COVID-19, Dewan Minta Tunjangan ASN di Lingkungan Pemkot Yogyakarta Ditunda

Bangkit mengungkapkan sementara hanya ingin melihat-lihat dan belum berniat membeli hewan.

"Sementara ini lihat-lihat dulu saja. Yang penting anak saya bisa me-refresh lagi apa yang dia lihat, apa yang dia suka, semisal kelinci, kucing," paparnya.

Warga lainnya, Sari (28) mengajak serta dua keponakan laki-lakinya yang masih berusia SD. Keduanya terlihat membeli ikan cupang.

"Baru satu kali ini ke PASTY sejak ada Covid-19. Sebenarnya mereka pengin dari kemarin ngajak ke sini, cuma ibunya bilang kan masih pandemi. Kalau sekarang kan sudah agak longgar, ya," ujar Sari.

Sementara, seorang pedagang burung, Joko mengatakan pengunjung mulai agak ramai sejak dua pekan terakhir.

"Pas awal Covid-19 kosong, dua bulan saya tutup, selama Maret April. Tapi kalau ekonominya masih merosot, belum stabil. Banyak pengunjung tapi hanya untuk nonton-nonton saja," jelasnya. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved