Pengakuan Pria 'Bermasker' Galon di Yogyakarta yang Kini Ikut Kampanyekan New Normal

Ali Akbar (52) menjadi terkenal beberapa waktu belakangan ini. Wajar saja, ia tampil unik dengan menggunakan 'masker' bekas galon air mineral

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | Maruthi Asmaul Husna
Ali Akbar kini ikut mengkampanyekan New Normal 

Ingin Bertemu Gubernur

Di suatu Minggu sore, saat Ali sedang bersepeda di kawasan Malioboro, ia dipanggil oleh polisi, Satpol PP, dan beberapa pejabat.

Bukan untuk ditegur, melainkan ia diajak berfoto bersama di depan kompleks Kantor Gubernur.

“Pada foto sama saya. Pas saya lewat, saya dipanggil,” tandas Ali.

Siang itu matahari sedang terik. Seorang pria berompi oranye tampak mengatur lalu lintas tanpa alas kaki. Namun, bukan itu titik paling menonjol dari dirinya. Melainkan kepalanya yang ditutupi galon sebagai pengganti masker di masa pandemi ini. Pria berusia 52 tahun itu memiliki nama asli Ali Akbar. Namun, ia lebih dikenal sebagai Ali Topan karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di jalan. Mirip seperti tokoh novel karangan Teguh Esha yang sempat heboh di tahun 70-an itu.
Ali Akbar pria nyentrik yang mengenakan 'masker' bekas galon air mineral. (TRIBUNJOGJA.COM / Maruti A. Husna)

Di dalam hati, ia mengaku ingin juga bertemu dengan Gubernur DIY, namun belum ada kesempatan.

“Penginnya sih ketemu Pak Gubernur, pengin sekali. Ingin tahu gimana komentarnya. Maksudnya saya diizinkan atau tidak di sini. Saya hanya sekadar mencari uang, membantu lalu lintas saja, bukan untuk ketenaran,” urainya.

Respons masyarakat yang bertemu dengannya di jalan juga beragam. Banyak yang meminta foto bersama hingga memberi sejumlah uang.

Hingga ada orang dari Jakarta yang datang dengan dua mobil sempat keliling Yogyakarta untuk mencari Ali.

“Respon orang yang minta foto-foto banyak. Sampai orang Jakarta ada yang nyariin sampai keliling-keliling Jogja, nyariin saya. Jakarta apa bandung ya, ada dua mobil. Pas ketemu minta foto dan ada sekadarnya memberi uang,” beber Ali.

Kronologi Ibu Kandung Cekoki Balita Pakai Air Galon Hingga Tewas, Korban Sempat Kejang-kejang

Ali mengatakan, dirinya berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat sebab telah diizinkan menjadi pengatur lalu lintas dan menjadi usaha untuk penghidupannya.

Ia mengaku menikmati mengenakan ‘masker’ galon selama hampir tiga bulan belakangan.

“Sambil menghibur orang-orang. Yang awalnya stres karena virus, ada galon ini bisa menghibur. Ada yang ketawa, ada yang minta selfie,” ujarnya.

Menurutnya, menggunakan galon sebagai pelindung wajah lebih nyaman ketimbang masker.

“Lebih enak ini. Kalau kain kan kotor, kalau basah-basah langsung kotor. Harus dicuci, menunggu kering dijemur. Kalau ini kan terkena ludah bisa dilap,” tuturnya.

Sementara, ia mengatakan rutin membersihkan galonnya dengan lap, atau terkadang dengan sabun dan tisu basah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved