Geliat PKL Malioboro Yogyakarta yang Perlahan Berusaha Kembali Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19
Kini secara perlahan para PKL di kawasan Malioboro tersebut berupaya kembali bangkit dengan mulai membuka kembali lapak dagangannya.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah pedagang kaki llima (PKL) di kawasan Malioboro Yogyakarta perlahan kembali mulai membuka usahanya.
Seperti diketahui, pandemi covid-19 yang mewabah di dunia, termasuk di Indonesia memang memukul berbagai sektor, tak terkecuali perekonomian.
Kawasan Malioboro yang merupakan ikon wisata belanja terbesar di Yogyakarta pun sempat tutup dan sepi selama beberapa bulan akibat pandemi covid-19 ini.
Termasuk para PKL yang biasanya memenuhi sepanjang kawasan Malioboro, memilih untuk menutup usahanya untuk sementara waktu.
• Pedagang di Pasar Tradisional di Kota Yogya Antusias Beralih ke Berjualan Secara Online
• Pemerintah Kota Yogyakarta Siap Fasilitasi Kebangkitan Masyarakat dari Pandemi Virus Corona
Namun kini, secara perlahan para PKL di kawasan Malioboro tersebut berupaya kembali bangkit dengan mulai membuka kembali lapak dagangannya.
Pantauan reporter Tribun Jogja di lapangan, selama beberapa hari terakhir sejumlah pedagang kaki lima dan para pengusaha di seputar Malioboro telah kembali membuka usaha pertokoan bagi para pengunjung.
Meskipun belum secara keseluruhan, sejumlah pedagang dipastikan akan berangsur-angsur untuk kembali membuka usahanya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan di areal setempat.

Beberapa pengunjung juga tampak telah mulai agak memadati ikon wisata populer di Yogyakarta itu.
Tidak seperti beberapa pekan sebelumnya, dimana Malioboro nyaris tampak seperti kawasan sepi penghuni.
Koordinator Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani Yogyakarta (PPMAY), Karyanto Yudomulyono, menyebut sejumlah toko akan siap membuka layanan kepada pengunjung dengan tetap menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat.
Beberapa anggota diklaim memilih untuk membuka toko meskipun omzet belum stabil guna melayani masyarakat umum dan mencegah dampak yang berkepanjangan kepada para karyawan dan pengusaha sendiri.
"Kita tetap berkoordinasi dengan anggota supaya bisa berbesar hati untuk membuka toko meskipun kita buka toko masih merugi tapi ini sebagai percobaan untuk menghadapi normal baru," ujarnya, Sabtu (6/6/2020) akhir pekan kemarin.
• PKL Malioboro Wajib Penuhi Protokol Kesehatan
• Pedagang Kaki Lima di Jalan Malioboro Gunakan Face Shield saat Berjualan
Dia menjelaskan, sekira 40 persen toko di kawasan setempat telah buka secara terbatas.
Biasanya, sebelum pandemi Covid-19 para pengusaha membuka layanan dari pagi hingga malam hari, untuk sementara ini toko hanya melayani hingga petang.
"Karena masih belum pulihnya ekonomi sehingga teman-teman buka terbatas. Biasanya buka dari 09.00-21.00 sekarang hanya 09.00-19.30 Wib," urainya.
