Geliat PKL Malioboro Yogyakarta yang Perlahan Berusaha Kembali Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19
Kini secara perlahan para PKL di kawasan Malioboro tersebut berupaya kembali bangkit dengan mulai membuka kembali lapak dagangannya.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Muhammad Fatoni
Kordinasi dengan Pemkot
Sementara itu, Pemkot Yogyakarta dan pedagang kali lima (PKL) Malioboro juga tengah berkoordinasi untuk menentukan konsep protokol baru menyambut era new normal.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan pedagang kali lima yang ada di Malioboro.
Hal itu dilakukan untuk menentukan protokol baru yang nantinya akan diterapkan di Malioboro.
"Sudah diskusi dengan teman-teman PKL Malioboro. Pertemuan sudah beberapa kali dilakukan. Diskusi diadakan untuk membahas new normal yang nantinya akan diterapkan di Malioboro," ujar Heroe.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak melakukan pelarangan terhadap pedagang kali lima untuk beroperasi di Malioboro.
Namun, tidak adanya pengunjung membuat PKL memilih menutup lapak dari pada membukanya.
"Sebenarnya kita tidak menutup dan melarang, tapi kan memang pembelinya yang tidak ada," imbuhnya.
Heroe meminta agar pedagang kali lima yang berjualan di Malioboro untuk mengurangi kapasitas jualan mereka di tengah masa tanggap darurat yang masih berlangsung di DIY.
• Disdikpora DIY Pertimbangkan Beberapa Hal Sebelum Terapkan KBM di Sekolah
• Riwayat Perjalanan Pasien Covid-19, Pulang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk Melahirkan
Upaya tersebut juga sembari menunggu pembeli yang datang ke Malioboro.
"Pemkot meminta kapasitas jual PKL dikurangi sembari menunggu pembeli. Yang tadinya full dua karung. Sekarang ya satu karung dulu lah. Kapasitas jualannya yang penting jangan full dulu," terang Heroe.
Protokol Kesehatan
Lebih lanjut, Pemkot Yogyakarta kini juga tengah menyiapkan protokol agar tidak terjadi kerumunan di Malioboro.
Kepadatan pengunjung di Malioboro juga akan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kontak fisik.
"Diminimalisir mungkin tidak ada orang jalan hingga berpapasan. Jadi, ada jalan khusus pengunjung yang ke arah utara dan jalan khusus ke selatan agar di Malioboro tidak terjadi kerumunan," terangnya.
