Update Corona di DI Yogyakarta
PKL Malioboro Wajib Penuhi Protokol Kesehatan
Pemkot Yogya tidak melarang PKL kembali berjualan, namun demikian PKL diminta untuk menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta tidak melarang pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan, namun demikian PKL diminta untuk menerapkan protokol kesehatan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta sudah berdiskusi dengan komunitas Malioboro.
Diskusi tersebut membahas terkait kemungkinan PKL kembali berjualan di Malioboro.
Ia menyoroti beberapa hal terkait PKL Malioboro, pertama terkait kerumuman dan juga protokol kesehatan.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 4 Juni 2020, Tiga Hari Beruntun 0 Kasus Baru
"Kita sudah tiga kali berdiskusi. Nantinya juga ada protokol baru yang diterapkan di Malioboro. Yang jelas ada jaminan tidak ada kerumunan di jalan gang. Ada batasan agar orang jalan tidak papasan, jadi perlu jalur orang jalan ke utara dan Selatan," katanya, Kamis (04/06/2020).
"Malioboro jadi kawasan wajib masker, harus ada tempat cuci tangan. Pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan itu mutlak," sambungnya.
Agar mengurangi kontak, ia meminta PKL untuk mengurangi kapasitas dagangannya sementara, sambil menunggu kondisi pulih.
"Mungkin ada batasan-batasan tertentu yang dikelola oleh teman-teman pedagang. Mereka lebih siap untuk menata diri, dan mereka lebih tahu, terutama agar ada jarak," ujarnya.
Terpisah, Pengurus Paguyuban PKL Tri Darma, Paul Zulkarnain mengakui banyak anggotanya yang sudah mulai berjualan.
Namun demikian, paguyuban tidak mengharuskan PKL berjualan lagi.
• Pedagang Kaki Lima di Jalan Malioboro Gunakan Face Shield saat Berjualan
"Kalau masih punya tabungan tidak berjualan dulu tidak apa-apa, tidak harus jualan. Saya juga belum berjualan. Tapi kami apresiasi teman-teman yang sudah berjualan. Bukan berarti kita mati suri, ini saatnya kita babat alas," ungkapnya.
Ia menambahkan seluruh seluruh komunitas kawasan Malioboro sudah rapat.
Seluruh komunitas pun telah bersepakat untuk mengikuti protokol kesehatan.
"Kita sudah rapat komunitas kawasan Malioboro, termasuk lesehan, angkringan, semua yang ada di Malioboro. Sekarang bagaimana kita menyikapi new normal, masker wajib digunakan, pelindung wajah, hand sanitizer," tambahnya.
"Untuk jaga jarak, sementara kita sedang upayakan dengan sekat dari plastik dulu. Kita juga siapkan tempat cuci tangan untuk pengunjung. Silahkan berjualan lagi, dengan catatan protokol itu harus dipatuhi," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)