UPDATE Virus Corona di DIY 15 Mei 2020, Berikut Rincian Penambahan Kasus Positif Covid-19 Hari Ini
Hingga Jumat (15/5/2020) total kasus terkonfirmasi positif virus corona di wilayah DIY mencapai 185 orang
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Update terkini kasus virus corona di wilayah DIY pada Jumat (15/5/2020).
Berdasarkan data terakhir dari gugus tugas penanganan virus corona DIY sore ini, menunjukkan adanya tambahan 3 kasus baru terkonfirmasi positif covid-19.
Dengan demikian, hingga hari ini total kasus positif Covid-19 di DIY berjumlah 188 orang.
Dari data tersebut, tercatat klaster karyawan Indogrosir Sleman menjadi klaster yang dominan pada penambahan kasus positif covid-19 hari ini.
• UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Jumat 15 Mei 2020, Info Rincian Kasus di Seluruh Provinsi
• Pemkot Yogyakarta Bakal Gelar Rapid Test Secara Acak di Pasar Tradisional, Restoran hingga Kafe
Berikut rincian selengkapnya tambahan kasus positif Covid-19 di DIY hari ini, Kamis (14/5/2020) :
- Laki laki, 31 tahun, Kulon Progo (riwayat : klaster Jamaah Tabligh)
- Laki laki, 27 tahun, Kulon Progo (riwayat : karyawan indogrosir)
- Perempuan, 29 tahun, Sleman (riwayat : karyawan indogrosir)
Selain itu, berdasarkan data terbaru dari gugus tugas penangan covid-19 DIY, terdapat tiga penambahan kasus positif yang dinyatakan sembuh, karena uji lab 2 kali menyatakan hasil negatif.
Berikut rincian pasien yang dinyatakan sembuh :
- Kasus 41 : Laki laki, 31 tahun, Kulon Progo
- Kasus 111 : Laki laki, 42 tahun, Kulon Progo
- Kasus 112 : Laki laki, 23 tahun, Kulon Progo
• Pemkot Yogya Gelar Operasi Pasar untuk yang Ketiga kalinya
• Pengamat Kebijakan Publik : Pemda Perlu Memikirkan PSBB, Namun disesuaikan dengan Karakter DIY
Total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hari ini tercatat menjadi 1.240 orang.
Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah total 5.867 orang.
Rencana PSBB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang sulit menerapkan hidup disiplin di tengah pandemi.
Bila ke depan kebiasaan tersebut terus berlanjut dan semakin parah dan berdampak signifikan dengan lonjakan kasus positif, maka Sultan mengatakan bukan tidak mungkin pilihan penerapan PSBB akan ditempuh Pemda DIY.
"Kita masih campaign. Kami berharap masyarakat mau mendisiplinkan diri, yang sebetulnya kita PSBB atau tidak, kalau mereka patuh disiplin di rumah selesai masalahnya. Tapi kesulitan kita itu untuk menahan diri tidak keluar rumah kalau tidak penting. Itu sepertinya ngrekoso. Kita bisanya mencoba berdialog dengan warga untuk mematuhi protokol kesehatan itu," ujar Sultan saat Jumpa Pers di Gedong Wilis, Jumat (15/5/2020).

Sultan menambahkan, sembari melihat perkembangan dari klaster yang ada di DIY, bila setelah ditemukan hasil reaktif perkembangan mengarah ke kasus positif, maka Sultan mengatakan PSBB bisa menjadi opsi yang dipilihnya.
"Tapi kalau memang nanti kita anggap dengan klaster-klaster itu positifnya dominan, kita punya pertimbangan mungkin kita terapkan PSBB biar kita menertibkan yang tidak disiplin. Sebelum itu kita lakukan kita mohon kesadaran masyarakat," tegasnya.
• Ahli: Ingin Pandemi Covid-19 Berakhir Juni? Jangan Pernah Longgarkan PSBB
• Pemda DIY Harus Sigap Putus Mata Rantai Penularan Covid di Pusat Keramaian
Ia menambahkan, bahwa pihaknya mendorong desa-desa untuk mendata pemudik dengan harapan dari awal masyarakat bisa menempatkan diri sebagai pelaksana dan bertanggung jawab minimal atas dirinya sendiri dan bukan semata-mata menjadi korban kebijakan pemerintah.
"Tidak sekadar objek Pemda tapi subjek dalam proses untuk mendisiplinkan diri bisa berpartisipasi seperti yang terjadi pada 2006 dan 2010. Kita terimakasih masyarakat saling membantu, itu karakter kita. Tapi jangan hanya saling membantu tapi punya kesadaran mendisiplinkan diri tidak keluar kalau tidak penting," pungkasnya. (tribunjogja.com)