Terkait Wacana Pelonggaran PSBB, Doni Monardo : Tidak Boleh Kendor
Doni Monardo, memastikan tak ada pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bila kurva penambahan kasus harian belum menurun
TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa waktu terakhir, sempat santer munculnya wacana dari pemerintah untuk melakukan pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi virus corona.
Namun wacana tersebut langsung menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Terlebih, saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia masih terbilang tinggi dan terus meningkat setiap harinya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, memastikan tak ada pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bila kurva penambahan kasus harian di suatu daerah belum menurun.
• Akhir Pandemi Covid-19 Tak Bisa Diprediksi, Masyarakat Harus Terbiasa dengan Fase New Normal
• Diwarnai Isak Tangis, Viral Video Warga Sambut Pasien COVID-19 Asal Gunungkidul, Dinyatakan Sembuh
Ia memastikan pelonggaran PSBB akan mempertimbangkan faktor epidemologi seperti laju kurva penambahan kasus harian.
"Kalau daerah belum menunjukkan kurva menurun apalagi kurva melandai, maka tidak mungkin daerah itu diberikan kesempatan untuk lakukan pelonggaran. Artinya apa? Statusnya masih tetap tidak boleh kendor, justru harus meningkat kembali," kata Doni melalui video conference, Selasa (12/5/2020).
Selain itu pemerintah juga melihat tingkat kepatuhan masyarakat sebagai bahan pertimbangan untuk melonggarkan PSBB.
Semakin rendah tingkat kepatuhan masyarakatnya, semakin kecil pula kemungkinan pelomggaran PSBB di suatu daerah.
Karenanya, Doni mengatakan, pemerintah melalui Gugus Tugas akan melihat kurva penambahan kasus harian dipadukan dengan tingkat kepatuhan masyarakat untuk menyetujui pelonggaran PSBB.

Doni pun menambahkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah juga harus sinkron ketika nantinya memutuskan pelonggaran PSBB.
"Ini penting sekali. Jangan sampai nanti diberikan pelonggaran ternyata ada penolakan. Demikian juga mungkin dari daerah memutuskan untuk minta pelonggaran atas inisiatif sendiri, ternyata pusat melihat belum waktunya. Jadi koordinasi pusat daerah ini jadi prioritas kami," lanjut Doni.
Update Kasus Covid-19 di Indonesia
Berdasarkan data terkini pada Selasa (12/5/2020) yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, kasus terkonfirmasi positif virus corona hari ini mengalami penambahan sebanyak 484 pasien.
Dengan demikian, hingga Selasa (12/5/2020) sore ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona telah mencapai angka 14.749 orang.
Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 bertambah.