Update Corona di DI Yogyakarta
Pemkab Sleman Akan Gelar Rapid Test Khusus Pengunjung Supermarket
Pemerintah Kabupaten Sleman akan menyiapkan rapid test masal dengan sasaran masyarakat yang berkunjung ke salah satu supermarket di wilayah Sleman.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
Jika dari 57 orang yang reaktif saat rapid test ditemukan ada yang positif, maka hal tersebut bisa dikategorikan klaster baru.
• Dinkes Gunungkidul Telusuri Warga Reaktif Rapid Test Asal Supermarket di Sleman
"Kalau nanti ada yang positif generasi ketiga, maka kita bisa menganggap itu sebagai klaster baru. Kita harus lebih cepat malakukan tracing," ujarnya.
Jika dilakukan screening kepada pengunjung dan ada yang dinyatakan reaktif, maka pihaknya pun harus menyiapkan banyak ruang isolasi di rumah sakit.
"Saat ini lonjakan baru ditingkat rapid test. Kita harus antisipasi jika lonjakan dari hasil swab positif," imbuhnya.
Adapun saat ini di Sleman terdapat 27 rumah sakit (RS) di mana dua diantaranya tidak bisa dipakai untuk merawat pasien Covid-19 karena merupakan RS khusus.
Adapun saat ini RSA UGM sedang menyiapkan gedung untuk pasien Covid-19 dengan kapasitas 107 kamar.
Targetnya pada tanggal 27 Mei sudah bisa dimanfaatkan dan sudah mulai beroperasi.
"Berarti di luar RSA UGM. Kita punya 101 ruang isolasi. Saat ini kita sedang terus berusaha mencari bekas RS di sleman, artinya dulu pernah jadi RS, tapi karena izinya habis kemudian berhenti operasional. Nanti akan kita sewa untuk mengantisipasi kalau ada lonjakan yang tidak terkendali," bebernya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti mengungkapkan bahwa pihak pemerintah kabupaten sleman berupaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Ia pun mengapresiasi langkah Pemkab Sleman untuk melakukan rapid test kepada pengunjung.
"Kalau untuk sementara fokus ke supermerket tersebut, harapannya di supermarket lain harus melakukan rapid test. Sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat yang berbelanja," terangnya.
"Karena yang masih ramai adalah supermarket yang menjual kebutuhan pokok. Dan itu akan jadi prioritas kami untuk membuat masyarakat lebih tenang, ketika karyawan ataupun pedagang sudah kita rapid," imbuhnya.(TRIBUNJOGJA.COM)