Yogyakarta
Kakak Beradik Inisiasi Gerakan MaskeruntukSemua, Donatur Berkesempatan Dapat Ini
Ide itu pun akhirnya disepakati. Gerakan #MaskeruntukSemua membuka donasi untuk pembuatan masker yang akan disalurkan kepada masyarakat rentan di Jaka
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Singkat cerita, mereka berdua sepakat untuk membuka donasi di Jakarta dan DIY. “Kakak ngajak 3 orang teman, saya ngajak 1 orang teman,” tuturnya.
Setelah itu, mereka mulai mengonsep donasi yang akan dijalankan.
Anggi yang masih mahasiswa semester delapan serta anggota tim yang lain sepakat untuk menyasar target anak muda.
• Mulai Hari Ini, Warga Banyumas yang Tak Pakai Masker Saat Keluar Rumah Terancam Sanksi Kurungan
“Kami targetkan untuk anak muda. Agar menarik, ada apresiasi avatar diri. Kami mencari ide yang kekinian, untuk milenial. Strategi donasinya seperti itu,” papar Anggi.
Sebelumnya, Anggi mengaku pernah melihat donasi serupa, yang memberikan desain masker avatar diri kepada donaturnya.
Namun, batasan donasinya lebih besar dan uang yang dikumpulkan tidak 100 persen untuk donasi.
“Kalau ini, karena saya juga masih mahasiswa, jadi tidak gede-gede. Rp50 ribu kami pikir cukup terjangkau. Selain itu, 100 persen uangnya untuk didonasikan,” ungkap mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini.
Anggi saat ini seharusnya menuntaskan skripsinya. Namun, harus terhenti karena kampus ditutup.
Ia pun memilih fokus pada gerakan kerelawanan ini. Sembari menyelesaikan tugas magang.
“Saya kontak teman satu-satu yang bisa gambar. Tapi saya bilang bahwa ini sifatnya sukarela, nggak dibayar sama sekali. Ternyata respon dari teman-teman ilustrator sangat baik. Mereka dengan senang hati membantu,” jelasnya.
Alhasil, terkumpul delapan ilustrator yang mau menjadi relawan. Mereka bertugas mendesain ilustrasi avatar para donatur.
Di samping itu, ada enam orang tim inti yang mengelola program. Sehingga, total ada 14 relawan dalam gerakan tersebut.
“Ilustrator semuanya masih mahasiswa. Mereka memang punya jasa ilustrasi,” imbuh Anggi.
Memberdayakan Penjahit di Sekitar Rumah
Anggi menjelaskan, dalam proses produksi masker, ia dan ibunya sendiri yang berbelanja bahan.