Yogyakarta

P2TPA KK Rekso Dyah Utami DIY: Pembatasan Sosial Ikut Picu Keretakan Keluarga

Ia mengungkapkan, ada kenaikan hingga 10 persen angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di DIY, selama masa pandemi Covid-19.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
IST
Ilustrasi kekerasan 

"Jogja ini memang banyak TKP nya. Kami menangani sesuai TKP. Kenapa bisa begitu, karena mobilitas ekonomi tinggi, kebutuhan hidup tinggi, sehingga memicu tindak kekerasan. Apalagi perempuan dan anak ini sangat rentan," tegasnya.

Pelaku Kekerasan dari Semua Kalangan

Sri Maryani menjelaskan, pelaku kekerasan perempuan dan anak khususnya KDRT, bukan dilakukan oleh kalangan Ekonimi menengah ke bawah saja.

Ia mengatakan, kalangan ekonomi menengah ke atas, bahkan yang memiliki gelar dari pendidikan perguruan tinggi pun menjadi pelaku kekerasan perempuan dan anak.

Untuk tahun 2020 kali ini misalnya, Sri mencatat dari 50 kasus, 15 diantaranya merupakan golongan yang terdidik.

"Tidak sampai separuhnya. Ya sekitra itu, artinya siapa pun bisa menjadi pelaku kekerasan. Pencegahannya ya dengan memperkuat mental dan diri sendiri," katanya.

Ia melanjutkan, dampak adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak menurutnya sangat berbahaya.

GKR Hemas Soroti Adanya Tindak Kekerasan Jalanan dan Paham Radikalisme pada Anak SMA dan SMK

Pertama, lanjut dia, dampak psikis korban menjadi terganggu.

Butuh waktu sekitar tiga bulan masa pemulihan. Itu pun tergantung seberapa parah tindak kekerasan yang dialami.

Perubahan perilaku juga akan dialami oleh si anak, jika tindak kekerasan dilakukan pada rumah tangga.

Yang kedua, menurutnya terjadi keretakan hubungan keluarga.

Serta jika yang mengalami merupakan korban asusila, maka pengalaman itu akan sulit dihapus dari ingatan.

"Dan itu sangat luar biasa. Ketika mencoba diungkapkan, diceritkan kembali pengalaman itu, para korban ini seperti mengalami hal yang kedua kalinya. Makanya butuh waktu lama," tegas dia.

Sri mengimbau supaya warga masyarakat tetap berpikir positif dan saling mendorong satu sama lain.

Apalagi bagi seluruh keluarga, supaya tetap menjaga dan membentengi diri dengan pikiran positif. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved