Yogyakarta
DPRD Desak Pemda DIY Libatkan Gapoktan dan Pelaku UKM dalam Pembelanjaan Jadup
Instruksi itu ditegaskan supaya para pelaku UKM dan juga para peternak, dan anggota Gapoktan bisa sejahtera dan tetap bisa produktif di tengah pandemi
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Pertama, lanjut dia, perputaran ekonomi para peternak, petani dan pelaku UMKM bisa terus berjalan.
Yang kedua, ia berharap masyarakat luas bisa menikmati bantuan secara merata.
"Kami akan selalu mengawasi dan memberi evaluasi terkait skema tersebut," tegas Politisi PKS itu.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Untung Sukaryadi menyambut baik, usulan DPRD tersebut.
Ia mengaku setuju dengan masukan legislatif itu.
Hanya saja, pihak Dinsos hanya memberikan data serta besaran yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat.
"Sangat bagus, artinya semua sektor terlibat. Dari petani, pelaku ukm dan peternak bisa tersentuh dan putaran ekonomi terus jalan. Tapi kami hanya mendata kebutuhan saja, keputusan ada di lintas sektor," katanya.
• Bagaimana Nasib Lansia Terlantar di DIY? Begini Penjelasan Dinas Sosial
Lebih lanjut ia mengatakan, perlu adanya koordinasi dengan OPD lain guna menyiapkan itu semua.
Misalnya, lanjut untung, perlu pendataan anggota Gapoktan dan juga pelaku UKM di DIY, serta para peternak.
Bukan hanya itu saja, ketersediaan seluruh kebutuhan sembako tersebut juga perlu ditinjau.
"Mereka para gapoktan, pelaku ukm dan peternak ini harus siap dan sanggup menyediakan kebutuhan yang diperlukan," ungkapnya.
Dinsos DIY menargetkan April ini bantuan tersebut bisa turun.
Namun, pembahasan skema penyaluran justru belum terlihat.
Sementara wabah pandemi kian massif menyebar di DIY.
"Lebih cepat lebih baik. Insyaallah dalam waktu dekat kami salurkan," tegasnya.
Perlu diingat, Dinsos DIY menyiapkan bantuan berupa Jadup sebesar Rp 625 ribu dengan bentuk sembako, yang diperuntukkan pada 76.260 Kepala Keluarga (KK) dengan total anggran yang disisihkan sebesar Rp 47.662 miliar. (TRIBUNJOGJA.COM)