Seluruh Daratan Amerika Kini Dalam Keadaan Darurat Wabah Virus Corona
Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat itu di Wyoming, Minggu (12/42020) pagi WIB.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, WYOMING - Pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat, semua dari 50 negara bagian dinyatakan dalam keadaan darurat.
Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat itu di Wyoming, Minggu (12/42020) pagi WIB.
Wabah virus Corona di AS telah merenggut 20.000 nyawa, positif menginfeksi takbkurang 500.000 penduduk negara tersebut.
Deputi Sekretaris Pers Gedung Putih, Judd Deere, mengemukakan, AS menghadapi kenyataan sejarah yang tak bisa dihindari.
Status darurat ini memiliki konsekuensi pemerintah federal akan menanggung semua dana bantuan yang diperlukan terkait penanganan wabah dan dampaknya.
• Bagaimana Muslim di Amerika Menyucikan Jenazah Korban Covid-19? Begini Aturan dan Panduannya
• Jubir Kemenlu China Tuding Amerika Ingin Cari Kambing Hitam Wabah Virus Corona
Korban meninggal akibat wabah virus Corona di AS menurut data Universitas John Hopkins, kini telah melampaui total kematian di Italia.
Dilaporkan jumlah yang tewas di semua negara bagian AS melewati 20.000 orang per Sabtu (11/4/2020) malam waktu Washington, atau pagi ini WIB.
Laporan terakhir yang diwartakan USA Today dan Daily Mail, lebih dari 2.000 orang di AS meninggal karena virus Corona, sepanjang Jumat (10/4/2020) waktu setempat.
Ini angka tertinggi yang terjadi dalam tempo 24 jam, sejak AS menghadapi pandemic virus terburuk sepanjang sejarah negara tersebut.

Sepekan lalu, Presiden Donald Trump memperingatkan "periode sangat mematikan" bagi rakyat Amerika.
Dr Deborah Birx, Koordinator Gugus Tugas Virus Korona Gedung Putih, mengatakan, AS belum "mencapai puncak" pandemi tersebut.
Namun pendapat lain yang menggembirakan, kematian akibat virus Corona di AS puncaknya sepanjang masa Paskah dari Jumat hingga Minggu (12/4/2020).
Dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, beberapa otoritas lokal di AS mengambil tindakan ekstra untuk mencegah perayaan Paskah secara massal.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengumumkan, setiap orang yang menghadiri pertemuan massal akan dicatat pelat nomornya.
Pemerintah selanjutnya akan mengirimkan pesan karantina mandiri ke keluarga tersebut.
• Trump Marah Besar ke WHO Hingga Ancam Stop Bantuan Dana, Apa Penyebabnya?
• Trump Prediksi Paskah Jadi Puncak Jumlah Korban Covid-19 di AS
Sementara di Kalifornia, seorang hakim federal menolak permintaan gereja San Diego untuk mengadakan kebaktian Paskah.