Jubir Kemenlu China Tuding Amerika Ingin Cari Kambing Hitam Wabah Virus Corona
Menurut Kemenlu China, tuduhan itu sebuah klaim “tak tahu malu”, dan dibuat ketika AS kewalahan menghadapi pandemi virus Corona
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BEIJING – Kementerian Luar Negeri China merespon tuduhan Gedung Putih dan intelijen AS yang menyebut, China menyembunyikan angka riil korban wabah virus Corona.
Menurut Kemenlu China, tuduhan itu sebuah klaim “tak tahu malu”, dan dibuat ketika mereka kewalahan menghadapi pandemi virus Corona di negerinya sendiri.
Respon keras itu disampaikan juru bicara Kemenlu China, Hua Chunying, dikutip Sputniknews.com, Kamis (2/4/2020) WIB.
Tuduhan itu dipublikasikan media bisnis terkemuka New York, Bloomberg, Rabu (1/4/2020).
Artikelnya berjudul “China Concealed Extent of Virus Outbreak, U.S. Intelligence Says.”
• Rekor Spanyol, 950 Orang Meninggal Dalam Sehari, Kabar Baiknya Penyebaran Virus Melambat
• UPDATE Corona 27 Maret 2020 di Amerika Serikat, Tingkat Infeksi Tertinggi di Dunia
Mereka melaporkan Gedung Putih telah menerima briefing intelijen bersifat rahasia, yang menyebutkan, China berusaha menyembunyikan fakta riil Covid-19 di negerinya.
Presiden Trump mengamplifikasi data intelijen itu secara terbuka dengan menggambarkan angka Coronavirus China sebagai "sedikit di sisi terang".
"Kami sangat bersimpati dengan gawatnya situasi di Amerika Serikat, dan kami dapat memahami beberapa orang di AS ingin melepaskan tanggung jawab,” kata Hua Chunying.
“Tetapi kami tidak ingin masuk ke dalam argumen yang tidak berarti," imbuh juru bicara Kemenlu China dalam jumpa pers Kamis ini.
“Langkah-langkah yang diambil pemerintah Tiongkok telah menentukan, tepat waktu, dan kuat. Kami telah bekerja, dengan kemampuan terbaik kami, untuk melindungi kehidupan dan kesejahteraan rakyat Tiongkok,” jelasnya.

“Memberikan waktu berharga bagi dunia untuk membendung pandemi ini. Tiongkok telah melakukan yang terbaik, terbuka, transparan, dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Hua menuduh beberapa pejabat AS tanpa malu-malu berusaha untuk memfitnah, mendiskreditkan, menyalahkan orang lain.
Juru bicara itu memberi saran, cara zseperti itu tidak akan menebus waktu yang hilang bagi mereka, membuang lebih banyak waktu, dan mengancam lebih banyak nyawa.
Dia juga menyebutkan, AS baru melakukan sedikit usaha menghentikan penyebaran virus dalam dua bulan, sejak mereka menutup penerbangan dari dank e China pada awal Februari.
Menurut Hua, terkait masalah kesehatan masyarakat nternasional, pihak yang paling memenuhi syarat sebagai hakim adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).