Seribuan Warga Diketahui Pulang Kampung Lebih Awal ke Gunungkidul, Bupati Lapor Sri Sultan

Berdasarkan data ada 1.188 pendatang. Terbanyak berada di Kecamatan Playen, Nglipar, dan Semanu

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
google.com
Peta Wilayah Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 

Penyebaran COVID-19 yang semakin meluas membuat masyarakat memilih mudik lebih awal. Ribuan masyarakat pun memutuskan untuk kembali ke kampung halaman, tak terkecuali ke Gunungkidul.

Bupati Gunungkidul, Badingah
Bupati Gunungkidul, Badingah (TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri)

Bupati Gunungkidul Badingah menyampaikan sudah ada ribuan warga yang datang. Ia pun mengaku sudah melapor ke Gubernur terkait hal tersebut.

"Berdasarkan data ada 1.188 pendatang. Terbanyak berada di Kecamatan Playen, Nglipar, dan Semanu," kata Badingah melalui pesan singkat, Kamis (26/03/2020).

Terkait adanya pendatang tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul pun mengikuti arahan Gubernur DIY dalam upaya menekan penyebaran COVID-19.

Sesuai arahan, para pemudik diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumahnya masing-masing.

Isolasi berarti melakukan kontak seminimal mungkin dengan tetangga hingga warga sekitar.

Isolasi dilakukan untuk memastikan apakah pendatang tersebut tertular COVID-19 atau tidak berdasarkan gejala yang dimiliki.

Mereka pun diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan.

"Terkait hal ini kami juga sudah menyiapkan SK Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19," jelas Badingah.

Badingah mengatakan SK tersebut berlaku sejak diterbitkan pada 23 Maret hingga 28 Mei 2020.

Ia pun akan terus melakukan koordinasi dengan Pemda DIY dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.

Sementara Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan sedang berfokus pada Gugus Tugas khusus penanganan Corona.

Fokusnya termasuk antisipasi terhadap warga yang baru mudik.

Immawan mengatakan akan membentuk Gugus Tugas tingkat Kecamatan serta meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam penanganan antisipasi COVID-19 dari pemudik.

"Nanti akan dikeluarkan imbauan dari Pemkab Gunungkidul untuk meminimalisir gerakan mudik dari warga," jelas Immawan.

Isolasi Mandiri Selama 14 hari

Jumlah pasien Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia mencapai angka 893 kasus hingga Kamis (26/3/2020)
Jumlah pasien Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia mencapai angka 893 kasus hingga Kamis (26/3/2020) (https://www.covid19.go.id/)

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta seluruh warga Yogyakarta yang 'mudik' lebih awal ke Kota Gudeg ini wajib melakukan isolasi selama 14 hari di rumah masing-masing.

Pesan tersebut disampaikan Sultan seusai menggelar rapat bersama Forkompinda di Kompleks Kepatihan, Kamis (26/3/2020).

"Kami sepakat pada rapat tadi mengambil kebijakan bahwa pendatang dari luar Yogya yang masuk ke Yogya harus diisolasi minimal 14 hari dan isolasi itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya apakah positif atau negatif terhadap Covid-19, karena tidak kita lakukan di jalan-jalan tapi tempat di mana dia domisili. Sehingga Lurah, Dukuh, Babinsa, Babinkamtibmas kami kerahkan untuk mendata semua," bebernya.

Kebijakan tersebut diambil lantaran Sultan menilai belakangan ini warga Yogya yang mengais rezeki di luar kota berbondong-bondong masuk ke DIY.

Alasannya pun beragam mulai karena tempat tinggal sementara di luar kota tersebut telah ditutup, mereka yang menggantungkan hidup dari berdagang tak mendapatkan penghasilan lagi, terkena dampak PHK, hingga keleluasaan untuk bekerja di rumah.

"Sehingga belum waktunya Lebaran, tapi masyarakat Yogyakarta sudah pada pulang akibat virus. Saya punya perkiraan bahwa mereka yang perlu dipantau itu akan makin besar," urai Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

Sultan menegaskan bahwa langkah tersebut sangat penting dikarenakan hingga saat ini kasus positif Covid-19 di DIY seluruhnya merupakan kasus impor atau dibawa orang yang telah tertular di luar DIY dan menjadi positif Covid-19 di DIY.

"Itu semua adalah produk impor dalam arti tertular. Setelah dia keluar dari Yogya maupun pembawa bibit Covid-19 masuk ke Yogya sehingga hari ini terdata lebih dari 1.000 orang yang perlu kita pantau. Dalam waktu dua hari sudah sangat tinggi (kenaikan kasus) karena mayoritas pendatang yang kembali (ke Yogya) karena wilayah yang mereka tinggali dinyatakan (zona) merah. Tanpa saya menyebut wilayah itu," ungkapnya.

Meski demikian, Sultan menegaskan bahwa bagaimanapun mereka yang pulang ini adalah warga DIY yang memang di sinilah kampung halaman mereka.

"Tapi harapan saya yang saya sampaikan kepada Bupati/Walikota maupun perangkat maupun warga masyarakat pendatang yang datang ke Yogya punya kesadaran untuk mengisolasi diri begitu masuk di Yogya dan lakukan pemeriksaan dirinya negatif atau positif (Covid-19), sehingga tidak menular kepada orang lokal dan tetangga-tetangganya bagi mereka yang positif," bebernya.

Ia pun berjanji akan membantu mereka yang datang untuk bisa memeriksakan diri di rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan.

"Punya kemampuan untuk melakukan pemeriksaan dengan harapan punya kesediaan untuk isolasi 14 hari," ucapnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) didampingi Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (26/3/2020)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) didampingi Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (26/3/2020) (Istimewa)

Selain kebijakan terkait warga yang kembali masuk ke DIY, Sultan juga mengatakan kebijakan di bidang ekonomi.

"Pemerintah pusat sudah mengerjakan kebijakannya, dari kebijakan pemerintah tersebut kami Pemda diarahkan pemerintah pusat bagaimana bisa memperkuat bantuan-bantuan kepada masyarakat yang rentan untuk bisa dibantu, dari kebijakan pemerintah pusat maupun aspek-aspek jaminan sosial dan sebagainya yang memungkin daerah bisa memberikan bantuan warga masyarakat yang kesulitan akibat Covid-19," urainya.

Saat ini, lanjutnya, Pemda DIY mencoba merumuskan secara teknis dalam realokasi anggaran untuk menjaga ekonomi daerah dan juga kesejahteraan warga.

"Semoga kebijakan ini bisa kita lakukan dengan cepat tapi saya harpakan masyarakat bisa memahami tantangan yang kita hadapi karena kita memerlukan kebersamaan di antara semuanya untuk mengatasi Covid-19 ini," tandasnya.

Sultan menambahkan, bahwa Pemda DIY juga mengharapkan pihak perbankan bisa melakukan koordinasi dnevan OJK maupun BI untuk ikut membantu perekonomian di DIY

"Kami tadi telah melakukan pendekatan dengan BI dan OJK. Harapan saya, Pemda akan membantu para debitur di dalam upaya untuk bisa mendapatkan program yang sudah diputuskan pemerintah pusat pada aspek yang berkait peninjauan angsuran, mungkin juga di dalam penuntasan pinjaman pokok, bunga yang mungkin Pemda DIY membantu bersama debitur dengan perbankan sesyai arahan BI dan OJK yang jadi keputusan kita bersama," tutupnya. ( Tribunjogja.com | Kur | Alex )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved