Yogyakarta
Komunitas Penjahit Jogjakarta (KPJ) Peduli Virus Corona
Kegiatan membagikan masker secara gratis diikuti sebanyak dua puluh penjahit yang tersebar di beberapa lokasi di Yogyakarta.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Situasi cemas di tengah isu virus Corona membuat Komunitas Penjahit Jogjakarta tergerak hati untuk membagikan masker secara gratis.
Pencetus ide dari kegiatan membagikan masker secara gratis diusulkan oleh Ketua KPJ yaitu Ujang Yana (38) pemilik Griya Jahit Puspita.
Saat ditemui Tribun Jogja, Kamis (26/3/ 2020) di daerah Banguntapan, Bantul.
Pria yang berasal dari Bandung ini mengaku kegiatan tersebut sebagai aksi peduli terhadap sesama.
"Awalnya dapat kabar masker di pasaran sudah langka dan mahal. Ketersedian masker di Rumah Sakit juga banyak yang menipis. Saat itu saya kepikiran untuk membuat masker kain gratis",ujarnya.
Fokus utama pembagian masker pada Rumah Sakit dan Panti Asuhan.
• Keterbatasan APD untuk Tracing ODP dan PDP, Petugas Pun Pakai Jas Hujan
"Rencananya untuk sekarang kami mau fokus pembagian masker ke Rumah Sakit dan Panti Asuhan terlebih dahulu. Namun, kalau ada yang butuh dan persedian masih ada,tetap akan kami berikan,"jelasnya.
Pembuatan masker dimulai sejak Senin (23/3/2020) dan rencananya pada Minggu (29/3/2020) masker akan didistribusikan.
"Kemungkinan ada sekitar 600 helai masker yang akan kita sebar ke Rumah Sakit dan Panti Asuhan di Yogyakarta,"paparnya.
Kepedulian terhadap sesama di tengah isu Corona membuat teman-teman KPJ bergabung membuat masker gratis.
"Kalau saya buat masker sendiri bisa keteter. Nah, saat itu saya ajak teman-teman komunitas untuk membantu. Alhamdullilah responnya semua positif," ungkapnya.
Kegiatan membagikan masker secara gratis diikuti sebanyak dua puluh penjahit yang tersebar di beberapa lokasi di Yogyakarta.
"Kami sudah ada dua puluh orang penjahit untuk membuat maskernya. Nanti, untuk pengumpulan masker yang sudah siap pakai dibagi sesuai lokasi terdekat, ada yang di Bantul, Gamping sampai Imogiri," terangnya.
Setiap penjahit minimal menghasilkan satu lusin masker siap pakai.
• Mengatasi Kecemasan Saat Mengisolasi Diri di Tengah Isu Corona
"Untuk setiap penjahit kami wajibkan minimal menghasilkan satu lusin masker siap pakai. Tetapi banyak juga yang lebih dari satu lusin,"jelasnya.
Pembuatan masker menggunakan kain perca yang berbahan katun dan kaus.
"Ya, kami memanfaatkan bahan-bahan yang sudah ada. Kalau kain perca hanya yang berbahan katun dan kaus saja yang dipakai. Kedua bahan ini nyaman tidak buat sesak,"timpalnya.
Pembuatan masker kain mengalami hambatan terhadap naiknya harga karet elastis untuk pengikat masker.
"Ya, paling kesulitan untuk karet elatis karena harganya terus meningkat,"jelasnya.
Pembuatan masker gratis juga dilakukan secara teliti dan mengutamakan kebersihan.
"Sebelum dibuat masker, kain- kain harus dicuci lalu dijemur dibawah sinar matahari," paparnya.
Kegiatan membagi masker gratis masih dilakukan di Yogyakarta saja.
• Aksi Sosial Budhi Hermanto dan Penjahit Rumahan Produksi APD untuk Tenaga Medis
"Sampai saat ini kita masih mengutamakan kebutuhan masker di Yogyakarta. Kalau nanti sudah terpenuhi lalu daerah lain perlu bantuan, kami siap membantu," ujarnya.
Komunitas Penjahit Jogjakarta berencana tidak hanya membagikan masker tetapi hand sanitizer secara gratis juga.
"Setelah ini kalau masker sudah terpenuhi, kita berencana untuk membagikan hand sanitizer juga. Kalau memang masih ada permintaan masker maka akan tetap kami produksi,"pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)