Yogyakarta

Diorder 800 APD, Keluarga Difabel Asal Sleman Dapat Bantuan Rp 25 Juta

Sebenarnya Iswanto hanya memproduksi masker berbahan kain. Karena bahan tersebut dilirik pihak rumah sakit, ia pun diberi rekomendasi untuk membuat AP

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Iswanto (kanan) seorang Difabel asal Sleman yang memproduksi 800 APD, Kamis (26/3/2020) sedang menunjukkan pakaian APD buatannya 

"Kami hanya jasa pembuatan APD saja. Semua bahan baku dan sebagainya dari pihak rumah sakit yang menyediakan,"ungkapnya.

Pembuatan APD tersebut tidak dikerjakan Iswanto seorang diri.

Ia meminta 10 anggota difabel lainnya untuk turut membantu.

Kisah Pemulung Difabel asal Yogya, Keliling Cari Rosokan Pakai Kursi Roda demi Dapur Tetap Mengepul

"Kami kerjakan bersama-sama, ada 10 anggota difabel lain. Ya beruntung sekali,"kata dia.

Sebenarnya Iswanto hanya memproduksi masker berbahan kain. Karena bahan tersebut dilirik pihak rumah sakit, ia pun diberi rekomendasi untuk membuat APD.

"Terus kami diberi sampel, termasuk standarisasi yang sesuai dengan APD bagi tim medis, ya sudah, kami mulai kerjakan,"ujarnya.

Baru dua APD saja yang sudah dikerjakan. Ia mentargetkan untuk satu penjahit, satu hari harus mampu mengerjakan tujuh pakaian APD.

"Kalau satu hari untuk satu penjahit bisa selesaikan tujuh pakaian kan bisa selesai dua minggu. Karena kebutuhan ini sangat mendesak,"ungkap pria berambut ikal ini.

Rencananya, APD yang ia buat bakal diproduksi masal.

Karena itu tim Gugus Tugas Covid-19 DIY bidang Ekonomi telah memberi bantuan.

"Ya sangat senang, artinya teman-teman difabel di luar sana bisa ikut membantu dan bisa memiliki kesibukan,"harapnya.

Bantuan 10 paket alat jahit seperti gunting, alat ukur, hingga kertas pola diberikan dari Dinas KUKM DIY bersama Bank BPD DIY.

"Memang sudah kami terima. Tentu kami siap jika harus memproduksi masal," ungkap dia.

Iswanto tak seorang diri, ia bergerak bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Koperasi Simpan Pinjam Bank Difabel, Majelis Pendamping Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Ketersediaan APD RS di Sleman Semakin Menipis

"Modal awalnya usaha ya dari koperasi itu. Setelah itu ya kami jalan sendiri,"kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved