Kisah Inspiratif
Kisah Mak Singgang, Tekun Jualan Makanan Keliling Sejak Tahun 1982
Dari hasilnya berjualan, ia dapat menyisihkan sedikit tabungan untuk membantu suaminya menguatkan perekonomian keluarga.
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Gaya Lufityanti
Keadaan yang sudah berlangsug sejak dulu hingga kini.
Ia mengaku tidak pernah keberatan dengan hal seperti itu.
Meskipun, beberapa pelanggannya yang berutang, ada yang sampai lupa melunasi, hingga selesai masa perkuliahan.
Kabar baiknya, meskipun sempat lupa, pelanggan-pelanggan itu, ternyata tetap melunasi dengan cara yang lain.
“Kalau lupa, sampai pulang kampung (selesai kuliah), banyak. Tapi, biasanya nanti ada temannya yang bayarin, katanya dititipin, malah lebih bayarnya. Ada aja jalannya,” jelas mak Singgang.
Sedikitpun, ia tidak merasa khawatir akan kehilangan rezeki dengan keadaan seperti itu.
• Kisah Amat Kasih, Pedagang Gerabah asal Kasongan yang Sudah 54 Tahun Berjualan Keliling
Ia meyakini, semua urusannya telah di atur Yang Maha Kuasa.
“Mamak ya mengerti rasanya susah, kalau bisa membantu sedikit saja, alhamdulillah, mamak merasa senang sekali,” ujarnya sambil tersenyum.
Berbagi, dan berusaha meringankan beban orang lain, sesuai kemampuan, ternyata sudah tertanam dalam dirinya.
Ia lalu menceritakan, pesan mendiang ibunya, yang selalu mengingatkan untuk tetap memperhatikan keluarga, dan menolong siapapun yang membutuhkan bantuan.
“Almarhumah ibunya mamak, dari dulu juga sudah nitip pesan gini, kamu nanti jangan lupa perhatikan keluarga, bantuin orang-orang yang butuh ditolong, jangan tunggu uangmu banyak, membantu tidak mesti selalu dengan uang,” ucap mak Singgang, menirukan pesan mendiang ibunya.
Bisa melakukan sesuatu yang bisa meringankan beban orang lain, baginya memberi kebahagiaan tersendiri. (TRIBUNJOGJA.COM)