ADVERTORIAL

Jahe Merah Kini Banyak Dibudidayakan Masyarakat di Bawah Binaan Bejo

PT Bintang Toedjo memiliki ekosistem jahe merah yang dibudidayakan bersama petani di seluruh Indonesia.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
PT Bintang Toedjoe yang bekerjasama dengan Pemda DIY dan Tribun Jogja melakukan pencanangan atau Kick Off Taman Herbal Bejo di Bangsal Wiyatapraja Kompleks Kepatihan, Kamis (12/3/2020). 

Fanny mengungkapkan, harga jahe merah saat ini melambung tinggi di pasaran.

Satu kilogram jahe merah dihargai Rp 75 ribu bahkan di Jakarta harganya mencapai Rp 150-200 ribu dan stok telah habis. 

"Kalau dunia takut, Indonesia mestinya dengan ramuan herbal ini kita bisa bilang bahwa Indonesia sanggup atasi Virus Corona dengan ramuan herbal asli Indonesia," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya berharap Taman Herbal Bejo bisa menjadi paru-paru kota di DIY dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan budidaya jahe merah.

PT Bintang Toedjoe Ajak Masyarakat Budidaya Jahe Merah

"Bejo mau ikut berpartisipasi menanam, pembibitan, maintanance, sampai jadi produk Bejo jahe merah. Satu-satunya produk masuk angin yang ada jahe merah hanya Bejo," tuturnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih pada 2019 telah ada 165 kelurahan baru yang ikut lomba Taman Herbal Bejo.

Antusiasme masyarakat untuk bisa dan melakukan pembibitan dari rimpang hingga panen, bisa terus menerus ditularkan ke seluruh masyarakat.

"Sebagai ungkapan terimakasih dan apresiasi PT Bintang Toedjoe kepada bapak ibu yang telah setahun penuh menanam jahe merah, akan ada 12 penghargaan taman terbaik dan perwatan taman yang sudah 6 tahun. Semoga taman ini makin lama makin berkembang, lomba ini akan terus diadakan tiap tahun, kriteria penelitian dan poin semua makin bagus dan pastinya jahe merah makin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," urainya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK DIY GKR Hemas menjelaskan bahwa budidaya jahe merah sangat menguntungkan baik dari segi kesehatan maupun untuk meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat DIY.

Ibu-Ibu Kelurahan Tahunan Antusias Ikuti Pelatihan Sirup Jahe Merah

"Tadi saya bisik-bisik dengan Pak Dar (Daryono), ibu-ibu ini dibagi bibitnya apa disuruh tanam sendiri. Ternyata dibagi bibitnya, dan Bu Asyantini mengatakan satu pot bisa menghasilkan 5-6 kilogram. Berarti itung-itung harganya jahe katanya Bu Fanny semakin mahal, kalau bisa ditanam tidak hanya di pekarangan rumah tapi di lahan yang ibu punya juga," urainya.

Hasil dari jahe merah tersebut, lanjutnya, bisa dikonsumsi keluarga untuk meningkatkan kebugarab fisik seluruh anggota keluarga. 

"Hasilnya yang berlebih bisa dijual," imbuhnya.

Ia pun berpesan bahwa dalam lomba tersebut, tidak hanya mengejar juara tapi juga melihat kualitas dan hasil yang bisa bermanfaat bagi semuanya.

"Kita tetap harus berhati-hati bahwa virus itu (COVID-19) sudah berada di Indonesia dan semoga di DIY terus menggiatkan minum jamu dan tentu bisa makin menyehatkan keluarga," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved