Driver Ojol dan DC Kembali Memanas
Kronologi Legkap Awal Mula Ricuh Driver Ojol vs Debt Collector di Sleman Menurut Polisi
Polisi menceritakan kronologi kericuhan antara massa driver ojek online (ojol) dan debt collector (DC) di Babarsari, Kamis (05/03/2020)
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
"Termasuk juga laporan penganiyaan yang dilaporkan oleh driver ojol di Polsek Depok Timur. Juga laporan soal UU ITE di Krimsus Polda DIY. Kami tidak memandang si A atau si B, semua sama di mata hukum," sambungnya.
Terkait dengan kericuhan yang terjadi Kamis (06/03/2020), pihaknya telah memeriksa lima saksi.
Ia juga meminta driver ojol yang mengalami kerusakan untuk bersedia memberikan kesaksian.
"Kami sudah periksa lima saksi, yang jelas pihak yang tahu peristiwa tersebut. Driver ojol yang motornya rusak juga boleh datang untuk melapor, karena saat ini kami belum tahu itu motornya siapa yang rusak. Kita berharap tanpa dipanggil untuk jadi saksi, sudah bersedia datang melapor, tentu kami apresiai itu," ujarnya.
• Kapolres Sleman Akan Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Driver Ojol oleh Oknum Debt Collector
• Bentrokan Driver Ojek Online vs Debt Collector di Sleman, Ini Imbauan Kabid Humas Polda DIY
Ia meminta driver ojol dan DC untuk menahan diri dan mempercayakan proses hukum pada pihak kepolisian.
Bagi pihak luar yang tidak tahu permasalahan, diminta untuk tidak memprovokasi.
"Mohon dukungannya supaya DIY tetap kondusif. Jika ada aspirasi yang ingin disampaikan, sampaikan secara santun. Dan pihak lain di luar DIY yang tidak tahu maslaahnya, jangan provokasi. Mari kita jaga supaya kedua pihak bisa tetap beraktivitas seperti biasa," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)