Kulon Progo

Bupati Kulon Progo Minta Ada Penanganan Permanen di Underpass Kulur Pasca Tewasnya 2 Pelajar

Bupati Kulon Progo telah mengirim surat ke Gubernur DIY supaya dilakukan penyelesaian permanen terhadap Underpass Kulur.

Penulis: Andreas Desca | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Andreas Desca Budi Gunawan
Bupati Kulon Progo, Sutedjo 

Laporan Reproter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pascaperistiwa tenggelamnya beberapa pelajar yang mengakibatkan nyawa dua orang harus melayang di underpass Kulur yang terletak di ruas jalan Siluwok-Klepu, Dusun Polodadi, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Bupati Kulonprogo berharap ada penanganan permanen sehingga underpass dapat berfungsi dengan semestinya.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengungkapkan hari ini, Senin (24/2/2020) dirinya telah mengirim surat ke Gubernur DIY dengan tembusan ke Dinas PUESDM DIY dan Bappeda DIY supaya dilakukan penyelesaian permanen terhadap Underpass Kulur dengan segera.

"Selama ini penanganannya bersifat sementara dengan menggunakan pompa, itu kan sebenarnya hanya temporer," kata dia.

Menurut keterangan, pihaknya sudah menyediakan tiga buah pompa air pascakejadian serupa beberapa tahun silam.

BREAKING NEWS : Underpass Kulur Kulon Progo Kembali Telan Korban Jiwa

Ditambahkannya, kapasitas tiga unit pompa di underpass Kulur yang disediakan relatif kecil.

"Kita sediakan dua buah pompa berbahan bakar bensin dan satu pompa listrik," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan untuk menyediakan pompa tambahan.

"Jadi dengan pompa dari Dinas Pertanian, total ada empat pompa yang saat ini akan kita fungsikan secara penuh," tururnya.

Bupati menyoroti bahwa konstruksi Underpass tersebut kurang tepat terlebih tidak ada saluran pembuangan di dalam underpass.

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

"Padahal, air yang menggenang di underpass tak hanya berasal dari hujan deras yang turun di musim hujan, namun juga air tanah dari bawah underpass," katanya.

Selain itu, air-air dari lokasi rumah warga dan luapan dari persawahan juga semakin memperparah kondisi di underpas tersebut.

"Dasar underpass harus ada saluran pembuangan, setahu saya saat ini tidak ada. Hari ini kita lakukan pemompaan kembali meski untuk mengeringkan sama sekali itu kurang maksimal, dari petugas PU mengatakan butuh 10 hari untuk surutkan itu," jelasnya.

Disisi lain, dia juga menyampaikan demi meningkatkan keamanan, akan dibuat pagar di sekeliling underpass Kulur dan juga menambah tulisan larangan di sekitarnya, supaya masyarakat berpikir dua kali untuk bermain-main di sekitar underpass. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved