Pasukan Haftar Ledakkan Kapal Turki Pembawa Senjata ke Libya
Turki secara terbuka mendukung Government National Accord (GNA) yang dipimpin Faisal Saraj.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, TRIPOLI – Pasukan Marsekal Khalifa Haftar dikabarkan meledakkan kapal pembawa senjata dan amunisi Turki yang dipasok ke Libya.
Dikutip dari Sputniknews.com, serangan kelompok Libyan National Army (LNA) dilakukan di pelabuhan Tripoli, Selasa (18/2/2020).
Turki secara terbuka mendukung Government National Accord (GNA) yang dipimpin Faisal Saraj.
Mereka mengirimkan tentara dan penasehat militer ke Tripoli.
GNA berkedudukan di Tripoli, dan mendapat pengakuan PBB serta sejumlah negara.
• Jenderal Haftar Klaim Tembak Jatuh Pesawat Turki, Libya di Ujung Perang Besar Jilid 2
• Memahami Konflik Libya : Mesir dan Saudi Cegah Bercokolnya Ikhwanul Muslimin di Libya
Sementara LNA yang bermarkas di Tobruk, didukung Rusia, Mesir, dan Qatar.
Belum ada tanggapan resmi, baik dari Turki maupun LNA dan GNA.
Video yang ditayangkan akun Twitter @Skynewsarabia memperlihatkan bubungan asap hitam tebal di sebuah pelabuhan.
Rekaman video diambil dari jarak cukup jauh, dilihat dari tampilannya yang diubah jarak dekat maupun jarak jauh.
Konflik antara LNA dan GNA kini ada di fase sangat menentukan, karena LNA telah mengepung Tripoli, ibukota Libya sejak didirikan beberapa dekade lalu.

Kemampuan tempur LNA cukup hebat, dan memiliki armada udara. Khalifa Haftar menyerukan perang jihad melawan pasukan Turki saat Presiden Tayyip Erdogan memutuskan terjun ke konflik Libya.
“Kami menyatakan jihad dan mobilisasi umum untuk melawan invasi Turki,” kata Haftar dalam pernyataannya, Jumat (3/1/2020).
“Rakyat Turki harus bangkit melawan petualangan (militer Turki),” lanjutnya.
“Kami akan menyapu mereka keluar dari Libya,” kata Haftar dalam pernyatannya.
Awal Januari 2020, pasukan LNS menembak jatuh drone TB2 Turki.
• Jet Tempur Mig 21 Milik Pasukan Haftar Libya Hilang di Selatan Tripoli
• Pasukan Tripoli Siap Hadapi Ofensif Jenderal Khalifa Haftar