Sleman

Cerita Warga Sleman yang Diobservasi di Natuna: Timbul Ikatan yang Erat antar WNI

Di luar kasus corona ini, atau sebelun kasus ini, ia menyebut bahwa antusias mahasiswa untuk menempuh pendidik di Tiongkok semakin besar.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

"Cina berhasil menyediakan fasilitas research yang baik dan mendatangkan profesor-profesor terbaik ke sana. Kan ada dua inti dari pendidikan, lingkungan pendidikan yang baik dan pendidik yang baik," tuturnya.

Rencana Pemulangan Warga Observasi Corona, Pemkot Yogya Cek Validitas Data

Bicara fasilitas pendidikan di Cina hari ini, itu tidak kalah atau bahkan lebih maju dari pada di Amerika.

Ia mengatakan bahwa profesor yang dulu berkembang di Amerika pergi ke Cina karena suasana research baik dan belum lagi kalau bicara gaji yang menggiurkan di sana.

"Kita semakin sadar bahwa Cina adalah tempat yang sangat menarik untuk belajar politik dan ekonomi. Dengan sekolah di Cina itu berarti kita sekolah di tempat yang ada pergolakan politik dan ekonomi, sekaligus perkembangan teknologi," imbuhnya.

Jika soal bahasa, ia menganalogikan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang belajar bahasa Inggris karena tuntutan perkembangan informasi dan keinginan untuk bersekolah di luar negeri.

"Sekarang situasinya dibalik, ketika orang ingin belajar di cina, maka anak muda akan tertarik belajar bahasa mandarin," tuturnya.

Semua hal itu ditambah dengan banyaknya beasiswa yang ditawarkan di semua universitas dan jurusan di Cina, sehingga kesempatan belajar di sana semakin besar.

"Kenyataannya semakin banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Cina," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved