Travel
Mengenal Lebih Dekat Obyek Wisata Bukit Rhema, Gereja Ayam Tempat Syuting Film AADC
Mengenal Lebih Dekat Obyek Wisata Bukir Rhema, Gereja Ayam Tempat Syuting Film AADC
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
Bangunan unik berupa kepala burung Merpati bermahkota langsung memikat wisatawan untuk berfoto ria.
Salah satunya, Ririn asal Bekasi. Ia bersama rombongan rekan se kantornya baru pertama kali berkunjung ke Bukit Rhema atau yang lebih dikenalnya dengan nama Gereja Ayam.
Ririn pun tak melewatkan kesempatan untuk langsung berfoto dengan latar belakang bangunan ikonik tersebut.
"Aku penasaran dari dulu pengin ke sini karena viral di media sosial dan karena muncul di scene film AADC 2. Begitu ada waktu ke Magelang aku usul berkunjung ke sini. Kesampaian juga akhirnya. Memang unik bangunannya dan instagramable," kata Ririn usai berfoto ria.
Redaksi Wigo pun tak mau kalah dengan Ririn, beberapa kali mengambil gambar dengan latar belakang bangunan kepala burung Merpati bermahkota ini.
• 3 Tepat Wisata Instragramable di Jogja, Bentuk dan Arsitekturnya Unik Banget
Setelahnya puas berfoto di bagian depan, redaksi Wigo masuk ke dalam bangunan utama Bukit Rhema ini.
Ada seorang petugas yang meyambut ramah kedatangan para wisatawan. Setelah meminta tiket masuk, wisatawan diberi informasi tentang sejarah singkat Bukit Rhema dan apa saja yang bisa dinikmati di dalam bangunan utama Bukit Rhema ini.
"Ini memang dikenal dengan nama Gereja Ayam, padahal sebenarnya memang bukan kepala ayam tapi burung Merpati bermahkota. Dulunya memang difungsikan sebagai tempat ibadah satu agama namun seiring perjalanannya siapapun dari penganut agama apapun diperbolehkan berdoa di sini," terang Devi, petugas pintu masuk bangunan Bukit Rhema secara singkat sembari menunjukkan pintu utama kepada para wisatawan.
Memasuki bangunan ini di lantai paling dasar seperti memasuki sebuah gua yang di dalamnya terdapat banyak ruang kecil yang difungsikan untuk berdoa.
Di salah satu sudut bangunan di lantai doa ini terdapat sebuah papan kayu yang ditempel di dinding. Papan tersebut berisi harapan harapan wisatawan yang ditulis di selembar kertas kecil.
Setelah puas berkeliling di lantai ini, redaksi Wigo melanjutkan perjalanan naik ke lantai selanjutnya. Total ada 7 buah lantai di bangunan utama Bukit Rhema ini.
Setiap lantai dihiasi mural bertema nasionalisme yang menarik untuk dijadikan spot foto.
Ada dua lantai yang menjadi favorit para wisatawan. Pertama lantai di mana terdapat sebuah resto bernama Kedai Rakyat Wdank Bukit Rhema untuk menikmati kuliner dengan pemandangan alam perbukitan yang menyejukkan mata.
Tiket masuk bisa ditukarkan dengan seporsi singkong goreng khas Bukit Rhema di kedai ini. Selain itu, pengunjung juga diberikan potongan sebesar Rp 5 ribu untuk pemesanan kopi AADC dan menu nasi goreng dengan menunjukkan kupon potongan yang diberikan dengan bersamaan dengan tiket masuk.
Setelah menikmati kopi Mamet, Cinta dan Rangga, yakni menu kopi di kedai ini yang diambil dari nama nama tokoh film AADC, redaksi Wigo melanjutkan ke spot favorit berikutnya, yakni ke lantai paling atas tepat di bagian bangunan kepala burung Merpati bermahkota.