Kota Yogyakarta
Hujan Guyur Puncak Merapi, BPBD Kota Antisipasi Peningkatan Volume Air
BPBD Kota Yogyakarta tetap mengantisipasi dan memantau pergerakan muntahan material maupun aliran lahar dingin di Kali Gendol akibat intensitas hujan
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta tetap mengantisipasi dan memantau pergerakan muntahan material maupun aliran lahar dingin di Kali Gendol akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir di kawasan Gunung Merapi.
Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dua hari terakhir hujan mengguyur puncak Merapi dengan intensitas curah hujan mencapai angka 33 mm sampai 57 mm.
• Hujan di Puncak Gunung Merapi, BPPTKG : Tidak Ada Potensi Banjir Lahar Dingin
"Sementara ini masih normal, kemarin memang material di Kali Gendol semua, tapi tetap kita pantau," kata Kepala BPBD Kota Yogya, Hari Wahyudi, Jumat (7/2/2020).
Hari mengatakan, volume air di beberapa Kali Yogyakarta dimungkinkan akan sedikit naik, namun tidak sampai pada tingkatan yang mengkhawatirkan dan tanpa disertai dengan limpahan aliran material.
"Infonya masih relatif aman. Sementara di daerah utara di pos satu juga masih landai," tambah dia.
• BREAKING NEWS : Puncak Merapi Diguyur Hujan Lebat, BPPTKG Imbau Warga Waspadai Banjir Lahar Dingin
Hari menjelaskan, aliran material tersebut juga dimungkinkan akan terus menuju daerah timur dan berlanjut hingga ke area Klaten.
Meskipun menjangkau area di sisi selatan, namun menurut dia aliran air hanya akan sampai ke wilayah Sleman.
"Antisipasi tetap ada, cuman tidak begitu karena tidak masuk ke kota. Tapi kita tetap persiapan," kata Hari. (TRIBUNJOGJA.COM)