Perbedaan Demam Berdarah dengan Beberapa Penyakit Lain, Kenali Gejala hingga Karakteristiknya
Penyakit Demam Berdarah sendiri disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menularkan infeksi pada orang yang digigitnya.
Meski begitu, keduanya memiliki beberapa gejala berbeda. Salah satunya salah gejala penyakit Zika adalah mata merah.
Selain itu, pada DBD biasanya trombosit darah penderita menurun. Sedangan penderita Zika trombositnya normal.
5. DBD vs Chikungunya
Seperti Zika dan DBD, penyakit Chikunguya juga ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
DBD dan chikungunya memiliki beberapa gejala yang sama. Misalnya saja, diawali demam, pusing, dan bintik merah pada kulit.
Meski begitu, gejala chikungunya yang berbeda dengan DBD adalah rasa nyri di persendian. Saking sakit, biasanya penderita chikungunya merasa sulit bergerak dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Beberapa warga yang terserang chikungunya bahkan menganggap mengalami lumpuh sementara.
Sedangkan DBD, meski juga mengalami nyeri otot, tulang dan sendi tapi tidak sampai merasa sulit bergerak.
Fase Demam Berdarah
Anda juga perlu mewaspadai penyakit ini, namun jika sudah terlanjur terserang penyakit ini, maka ada 3 fase yang perlu Anda perhatikan.
Seperti dikutip dari cdc.gov, berikut ini 3 fase demam berdarah yang perlu Anda waspadai.
1. Fase Demam
Ini adalah gejala paling awal, di mana penderita akan mengalami semacam demam mencapai 40 derajat celcius selama 2-7 hari.
Demam ini disertai kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, dan sakit kepala, namun jika demam ini berlangsung selama 10 hari bisa dikatakan bukan demam berdarah.
Pada kasus ini, penderita akan mengalami penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang membuat dokter mendiagnosis penyakit demam berdarah.