Sleman
DP3 Sleman Upayakan Bangun Embung untuk Tampung Air Hujan
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas petani.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas petani.
Salah satunya adalah dengan membangun embung di Sambirejo Prambanan Sleman.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Heru Saptono menjelaskan pembangunan embung dengan kapasitas 700 meter kubik ini bertujuan untuk menangkap air hujan sebanyak-banyaknya.
• BPBD DIY Sebut Embung Bisa Jadi Solusi Atasi Kekeringan di Lahan Pertanian
Sedangkan di tahun 2019 kemarin, pihaknya juga memberikan bantuan stimulan ke petani untuk membuat embung cluwek seluas 4x5 meter dengan kedalaman 2 meter.
Dan program ini masih akan dilanjutkan di tahun 2020 ini.
"Kita beri stimulan Rp 6 juta untuk upah tenaga kerja mereka. Itu (embung) juga bisa untuk menampung air ketika hujan. Bisa untuk kebutuhan ternak dan kebutuhan penanam komoditas pertanian lainnya," ujarnya.
Tak hanya memberikan bantuan untuk pembuatan embung cluwek. DP3 Kabupaten Sleman juga telah menyiapkan 15 pompa air bagi petani yang akan membuat sumur.
Petani yang berminat bisa mengajukan permohonan untuk pengadaan pompa air ini.
"Sekitar 15 pompa air yang akan dibantukan. Syaratnya warga yang mau buat sumurnya," terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa musim penghujan ini masih belum stabil.
Harapannya curah hujan mulai stabil pada akhir Januari hingga awal Februari.
Heru tak memungkiri bahwa masa tanam padi di Sleman sempat mundur.
"Tapi proses menyebar benih sudah berjalan. sehingga harapannya Februari saat hujan sudah stabil sudah bisa mulai tanam," ungkapnya.
Karena musim tanam mundur, pihaknya akan menggenjot dengan produktivitas dengan memberikan bantuan bibit dan pupuk.
"Harapannya sedikit bisa mengejar akibat mundurnya masim tanam," ucapnya lagi.
• Perbandingan Embung Nglanggeran Sebelum dan Sesudah Kering Kerontang di Musim Kemarau Ini
Terlebih pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan traktor untuk mempercepat proses pengolahan tanah.
Ia mengatakan, jika membajak dengan hewan membutuhkan waktu yang lama, namun dengan traktor cukup memerlukan waktu 1 jam untuk membajak 1000 meter tanah sawah.
"10 traktor yang kita akan bantukan, kita tunggu proses administrasinya, karena ini bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)