Ingin Umur Panjang, Menurut Sains 5 Langkah Ini yang Harus Anda Lakukan
Banyak orang memiliki motivasi ingin memiliki umur panjang dan menjalani hidup yang bermakna. Bagaimana caranya menurut sains?
Menurut dua studi pada 2017 dan 2018, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dan membersihkan rumah, ternyata mampu meningkatkan rentang hidup pria dan wanita lanjut usia.
Jika Anda memilih aktivitas fisik yang lebih berat, beberapa penelitian mengungkapkan, olahraga tim seperti tenis dan sepak bola merupakan yang terbaik bagi umur panjang karena mereka juga mendorong interaksi sosial.
Berat Badan Ideal
Diet dan olahraga membantu Anda menjaga berat badan tubuh ideal, yang menurut sebuah studi memiliki indeks massa tubuh antara 18,5 dan 24,9.

Obesitas sendiri kerap dikaitkan dengan kondisi kronis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker, yang semuanya dapat memperpendek usia Anda.
Sebuah studi 2018 yang dilakukan pada warga AS, menemukan fakta bahwa obesitas mampu memotong harapan hidup seseorang hingga satu tahun. Obesitas juga bertanggung jawab atas 186 ribu kematian di AS per tahun.
Kurangi Alkohol
Selama bertahun-tahun, minum alkohol disebut-sebut sebagai kebiasaan yang tidak berbahaya. Namun, pendapat ilmiah mulai bergeser dan menyatakan kita harus lebih hati-hati terhadap alkohol.
Pada 2018, sebuah studi meta-analisis tentang alkohol, menyimpulkan bahwa tidak ada jumlah yang aman bagi kebiasaan minum-minum.

Alkohol meningkatkan risiko kecanduan, kanker, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya.
Ini membuat para peneliti mendukung gagasan bahwa setiap orang harus membatasi konsumsi alkohol untuk menghindari masalah kesehatan dan meningkatkan umur panjang.
Tidak Merokok
Selain menyebabkan kanker paru-paru, merokok dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius termasuk serangan jantung, stroke, kanker mulut dan tenggorokan.

Jajaran penyakit ini merupakan ancaman yang signifikan bagi umur panjang.
Cara terbaik untuk mengurangi risikonya, tentu saja dengan tidak pernah merokok sama sekali.
Namun, jika Anda melakukannya, para ahli menyarankan untuk berhenti sesegera mungkin agar meminimalkan ancaman terhadap kesehatan Anda. (NGI/Time/Gita Laras W)