Tanah Merekah di Gunungkidul
BPBD Catat Terjadi 34 Sinkhole di Gunungkidul Sejak 2017 hingga 2020
Pada tahun 2020 kali ini sudah ada dua fenomena sinkhole yang terjadi yaitu di daerah Kecamatan Girisubo.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
"Sinkhole yang di Dusun Karangawen juga sudah diberi Police Line, dan saat ini kondisinya semakin membesar dari kemarin yang berdiameter 3 meter sekarang menjadi berdiameter 5 meter," katanya.
Dari pantauan Tribunjogja.com, lokasi tempat sinkhole berada telah digaris polisi, dengan retakan-retakan di sekitar tanah yang ambles.
Tanah di sekitar lokasi Sinkhole dimanfaatkan masyarakat untuk bertani, mereka menanam tanaman seperti kacang, jagung, dan juga padi.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, data dari BPBD pada tahun 2017 terjadi 32 fenomena sinkhole yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul.
• PENELITIAN : Mahasiswa ITNY Buat Peta Potensi Sinkhole di Ponjong, GunungKidul
Selain itu pihaknya juga mengungkapkan beberapa lokasi di Gunungkidul yang berpotensi terjadi sinkhole adalah Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, Paliyan.
"Yang terbanyak ada di Rongkop sebanyak 18 kejadian sinkhole, lalu untuk Paliyan ada di satu titik yaitu Desa Karangasem, Saptosari juga satu titik yaitu Krambilsawit, Purwosari juga satu titik," ungkapnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menutup lubang dari tanah ambles dengan sampah karena ditakutkan jika ditimbun dengan sampah dapat mencemari sungai bawah tanah.
"Pada sinkhole kan ada cekungan lalu tertutup tanah dan diatasnya ada genangan air, lalu genangan air bersama tanah masuk ke ponor-ponor sehingga terjadi tanah ambles, kemungkinan ada saluran sungai bawah tanah," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)
