Yogyakarta

Revisi Desain Tol Yogya-Solo Ditargetkan Selesai Minggu Pertama Januari

Selain mengenai garis atau sumbu imajiner yang khawatir ditabrak, ada beberapa pertimbangan perubahan desain itu, antara lain terkait keselamatan lalu

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
Tribunjogja.com | Santo Ari
Jalur Tol Yogyakarta-Solo yang melintas di kawasan Yogyakarta 

Totok mencontohkan jika sebelumnya mungkin hanya 10 meter, kemungkinan bisa bertambah jadi 20 meter.

"Tetapi,  kami belum tahu hasilnya ya,  kanan berapa dan kiri berapa karena ada jalan setengah lingkaran. Untuk kemungkinan ada underpass kami juga belum tahu persis dan harus dikaji lebih lanjut, " urainya. 

Adapun untuk perhitungan at grade dan elevated memang tidak jauh berbeda.  Hanya memang konstruksi elevated jauh lebih mahal dibandingkan dengan at grade.   

Sebelumnya,  Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta desain ulang jalan tol Yogya-Solo yang elevated atau melayang di atas ringroad utara.

Hal ini lantaran Sultan HB X meminta agar pembangunan jalan tol ini tidak melanggar garis atau sumbu imajiner di kawasan Monuman Jogja Kembali (Monjali).

“Saya yang mengusulkan untuk desain diubah dari elevated menjadi atgrade di kawasan tersebut. Tidak boleh pakai elevated harus didesain ulang,” kata Sultan HB X. 

Sultan mengatakan, karena pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral sudah setuju untuk redesain konstruksi ini, maka di kawasan Monjali akan dibuat at grade. Sultan menyebutkan, konstruksi at grade ini berkisar antara 400 hingga 800 meter.

“Ya sekitar 400 hingga 800 meter saja. Kira-kira dari timur 200 meter, kemudian ke barat 200 meter yang penting titik imajinernya tidak rusak. Ini justru bisa jadi pintu masuk dan keluar tol juga,” ulasnya. (TRIBUNJOGJA.COM) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved