Yogyakarta

Revisi Desain Tol Yogya-Solo Ditargetkan Selesai Minggu Pertama Januari

Selain mengenai garis atau sumbu imajiner yang khawatir ditabrak, ada beberapa pertimbangan perubahan desain itu, antara lain terkait keselamatan lalu

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
Tribunjogja.com | Santo Ari
Jalur Tol Yogyakarta-Solo yang melintas di kawasan Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja,  Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR)  menargetkan desain tol Yogya-Solo yang direvisi menjadi at grade bisa selesai secepatnya. 

 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo pun menyebut minggu pertama bulan Januari sudah keluar desain terbarunya.  

"Untuk saat ini,  desainnya belum keluar. Targetnya, mudah-mudahan minggu pertama sudah keluar," ujar PPK Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo, Totok Wijayanto kepada Tribun Jogja,  Jumat (20/12/2019).

Khawatir Rusak Garis Imajiner, Sultan HB X Telah Usulkan Redesain Jalan Tol Solo-Yogya-Bawen

Totok mengatakan, redesain jalan tol yang sebelumnya elevated (melayang)  di atas ringroad utara inu dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan BPJT. 

Totok menyebutkan,  untuk perubahan desain di kawasan Monjali ini akan sepanjang satu hingga dua kilometer. 

"Perhitungan sementara redesain ya sekitar 1- 2 kilometer,  nanti kita lihat desainnya seperti apa. Yang jelas,  ada garis imajiner yang tidak bisa ditabrak ya," urainya.  

Selain mengenai garis atau sumbu imajiner yang khawatir ditabrak, ada beberapa pertimbangan perubahan desain itu, antara lain terkait keselamatan lalu lintas. 

TRASE JALAN Tol Yogyakarta-Bawen-Solo Lintasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Perubahan desain ini,  kata Totok,  jalan tol akan mulai dibuat menurun pada jarak 1 kilometer dari arah timur dan mulai naik atau melayang lagi pada jarak 1 kilometer ke arah barat. 

Nantinya,  titik turun dan naik ini juga akan disesuaikan dengan perempatan jalan.  

Perubahan desain ini tentu saja akan berdampak pada semakin banyaknya lahan yang akan dibebaskan dengan panjang desain at grade sekitar dua kilometer.

Apalagi,  sebut Totok,  akan ada jalan melingkar setengah lingkaran  karena jalan nasional menjadi jalan tol. 

"Jadi harus ada gantinya kira-kira seperti itu.  Kalau sudah jadi desainnya nanti kami berikan informasi lebih lanjut," ujar Totok.  

Disinggung adanya penggeseran jalan eksisting lantaran perubahan desain ini, Totok membenarkannya. 

Dia menyebut otomatis ada pergeseran jalan di sisi kanan dan kiri untuk penambahan jalan ini. 

Totok mencontohkan jika sebelumnya mungkin hanya 10 meter, kemungkinan bisa bertambah jadi 20 meter.

"Tetapi,  kami belum tahu hasilnya ya,  kanan berapa dan kiri berapa karena ada jalan setengah lingkaran. Untuk kemungkinan ada underpass kami juga belum tahu persis dan harus dikaji lebih lanjut, " urainya. 

Adapun untuk perhitungan at grade dan elevated memang tidak jauh berbeda.  Hanya memang konstruksi elevated jauh lebih mahal dibandingkan dengan at grade.   

Sebelumnya,  Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta desain ulang jalan tol Yogya-Solo yang elevated atau melayang di atas ringroad utara.

Hal ini lantaran Sultan HB X meminta agar pembangunan jalan tol ini tidak melanggar garis atau sumbu imajiner di kawasan Monuman Jogja Kembali (Monjali).

“Saya yang mengusulkan untuk desain diubah dari elevated menjadi atgrade di kawasan tersebut. Tidak boleh pakai elevated harus didesain ulang,” kata Sultan HB X. 

Sultan mengatakan, karena pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral sudah setuju untuk redesain konstruksi ini, maka di kawasan Monjali akan dibuat at grade. Sultan menyebutkan, konstruksi at grade ini berkisar antara 400 hingga 800 meter.

“Ya sekitar 400 hingga 800 meter saja. Kira-kira dari timur 200 meter, kemudian ke barat 200 meter yang penting titik imajinernya tidak rusak. Ini justru bisa jadi pintu masuk dan keluar tol juga,” ulasnya. (TRIBUNJOGJA.COM) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved