Kulon Progo
Perekonomian Warga Temon Menggeliat, Muncul Indekos hingga Persewaan Sepeda Motor
Aktivitas perekonomian di Kecamatan Temon mulai bergerak menggeliat seiring pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di wilayah tersebut.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Khusus untuk Palihan, meski turut terdampak langsung pembebasan lahan Bandara YIA, nyatanya tidak masuk dalam daftar desa dengan tingkat kemiskinan terkecil itu.
• PT Angkasa Pura 1 Yogyakarta Gelar Pelatihan Bagi 25 Warga Terdampak Proyek Bandara YIA
Kalisa mengaku tidak terlalu hapal angka kemiskinan di desanya saat ini namun disebutnya ada penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya ketika belum ada proyek pembangunan Bandara YIA.
Ia memprediksi, masih cukup tingginya angka kemiskinan di Palihan karena warganya banyak yang kehilangan pekerjaan setelah terkena proyek bandara dan masih menganggur hingga saat ini meski mungkin masih ada uang tersisa dari hasil kompensasi pembebasan lahan.
Terutama kalangan warga yang sebelumnya bekerja sebagai petani.
"Warga yang tinggal di kompleks relokasi itu banyak yang menganggur. Mereka tidak bisa bekerja di proyek bandara karena usianya sudah 40 tahun ke atas dan lahannya habis kena bandara," kata Kalisa.
Menurutnya, Palihan adalah desa yang paling luas terdampak proyek bandara.
Ada 271 kepala keluarga yang harus pindah karena rumahnya terkena pembebasan lahan.
• Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata
Sebanyak 153 KK di antaranya kini menempati kompleks relokasi di Pedukuhan Palihan I dan Janten.
Rumah-rumah baru warga di kompleks relokasi itu memang terbilang sangat layak bahkan mewah namun menurut Kalisa sebagian warga itu tetap rentan miskin karena tidak punya sumber nafkah lagi.
Sekitar 85 persen warga Palihan bermata pencaharian sebagai petani sedangkan lahan pertanian di desa tersebut kini semakin menyusut karena terkena proyek bandara.
"Kalau kemiskinan itu kriterianya rumah, di Palihan tidak ada lagi warga yang rumahnya jelek. Semua sudah bagus. Tapi, untuk mencari nafkah, mereka masih belum beranjak. Sekarang mungkin mereka masih punya simpanan uang tapi itu kan lama-lama bisa habis sedangkan belum ada pekerjaan lagi. Ini yang membuat mereka masih rentan miskin,"kata Kalisa.(TRIBUNJOGJA.COM)