Kulon Progo

Perekonomian Warga Temon Menggeliat, Muncul Indekos hingga Persewaan Sepeda Motor

Aktivitas perekonomian di Kecamatan Temon mulai bergerak menggeliat seiring pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di wilayah tersebut.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
sejumlah kendaraan tampak melintas di depan area pintu masuk kawasan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon, Kulon Progo, Selasa (3/12/2019). 

Dalam setahun, ia bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp9 juta pertahun untuk tiap unit sepeda motor yang disewakan.

"Saya memang tidak terkena pembebasan lahan bandara tapi berusaha untuk cari nafkah lah. Ada peluang sewakan motor, ya kita ambil," kata Suradi.

Pemda DIY dan AP 1 Buka Ruang untuk UMKM di YIA

Masih Ada Warga Rawan Miskin

Kepala Desa Palihan, Kalisa Paraharyana tak memungkiri semakin banyak bermunculannya ruang-ruang usaha di wilayahnya setelah terpantik adanya pembangunan Bandara YIA.

Kebanyakan warga yang membangun rumah kos maupun usaha rumah makan memanfaatkan dana dari hasil kompensasi pembebasan lahan untuk megaproyek tersebut.

Hal itu sedikit banyak turut mendongkrak level kesejahteraan warga bersangkutan.

Sedangkan sebagian besar usaha restoran yang kini muncul di pinggiran jalan menurutnya adalah warga pendatang atau pemodal besar dari luar daerah yang membeli tanah untuk lokasi usaha di kawasan tersebut.

Namun demikian, ada pula warga yang hingga kini masih berada dalam garis rentan miskin.

Mereka adalah warga yang hanya mendapatkan sedikit dana ganti rugi namun kehilangan seluruh aset rumah dan bangunannya serta belum memiliki sumber nafkah lagi.

Ada juga warga lainnya yang tidak turut mendapat kompensasi dan taraf hidupnya masih biasa-biasa saja.

Wagub DIY Sebut Peningkatan Kualitas Layanan Bandara YIA Dukung Pariwisata DIY

"Warga yang bikin usaha kos-kosan itu yang punya banyak uang dari ganti rugi (kompensasi pembebasan lahan bandara). Sedangkan yang tidak dapat ya gitu-gitu saja. Gap kemiskinan ke depan mungkin bisa lebih tinggi," kata Kalisa.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mencatat, hingga 2019 ini, Temon tercatat sebagai wilayah kecamatan dengan persentase penduduk miskin terendah dan memiliki laju penurunan penduduk miskin tertinggi di antara 12 kecamatan di wilayah kabupaten ini.

Lima desa di Temon juga memiliki tingkat kemiskinan paling kecil dari 88 desa/kelurahan di Kulon Progo.

Yakni, Temon Kulon (0,83 %), Glagah (1,15 %), Jangkaran (1,42 %), Janten (1,98 %) dan Temon Wetan (3,21 %).

Kelimanya merupakan desa-desa yang bersinggungan atau berdekatan langsung dengan area Bandara YIA.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved