Bantul
Pilkada Bantul 2020, 10 Kiai Dorong Kader NU Maju Calon Bantul Satu
Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bantul memastikan akan ikut kontestasi Pilkada 2020.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kontestasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) Bantul 2020 mendatang semakin semarak.
Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bantul memastikan akan ikut berkontribusi mensukseskan pesta demokrasi itu.
Bahkan para Kiai NU telah mendorong kadernya untuk maju sebagai calon Bupati, bukan sebagai calon Wakil Bupati.
"Memang pernah ada kesepakatan. Bukan NU-nya, tetapi para Kiai termasuk didalamnya Kiai NU. Satu komitmen untuk mendukung kader NU hanya untuk Bantul satu, bukan untuk lainnya," kata Rais Syuriah PCNU Kabupaten Bantul, KH Damanhuri, kemarin.
• Jelang Pilkada Bantul 2020, Kader Muhammadiyah Siap Ramaikan Bursa Pencalonan
Ia menyebutkan, Kiai yang komitmen membuat kesepakatan itu, jumlahnya ada 10 orang, di antaranya dia sendiri selaku rais syuriah PCNU Bantul, Mantan Rais Syuriah PCNU Bantul Abdul Kholik Syifa, Pemimpin Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, Kiai Yasin Nawwawi, dan Kiai Khudori.
Disinggung alasan mengapa mendorong kader NU menjadi calon Bupati Bantul, kata Damanhuri karena NU saat ini solid dari tingkat pusat sampai tingkat bawah.
Bahkan diakuinya sampai anak ranting ditingkat Padukuhan. Ia mencontohkan dalam pemilihan umum 2019, kaum nahdliyyin (sebutan bagi warga NU) berhasil mengusung figur Hilmy Muhammad atau Gus Hilmy menduduki kursi DPD RI.
Suara Gus Hilmy dalam pemilu lalu tercatat lebih dari 200 ribu dan diklaim oleh Damanhuri, 50 persen suara tersebut disumbangkan dari Kabupaten Bantul.
"Jadi (dalam Pilkada) arahnya NU dapat memiliki Bupati. Kami optimis kita akan mengungguli yang lain jika kita solid," kata dia.
• Sambut Pilkada Bantul, PKB Gandeng NU Bentuk Tim 9
Damanhuri menyampaikan kader NU yang akan didorong maju dalam pilkada Bantul 2020 adalah kader yang dapat membawa aspirasi NU dan mau memperjuangkan warga NU.
Sejauh ini pihaknya belum mau menyebut nama maupun sosok yang bakal didukung maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Bantul.
Namun, dirinya mengatakan.
"Yang jelas kriterianya harus kader NU," tambahnya.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, kader NU yang digadang bakal maju dalam bursa Pilkada Bantul 2020 sejauh ini baru Andul Halim Muslih yang kini menjabat sebagai wakil bupati Bantul sekaligus ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Saat nama Halim disebutkan, Damanhuri tidak menampik arah dukungan memang mengerucut kepada dia.
Meskipun akan berkontribusi, Damanhuri menegaskan bahwa NU merupakan ormas keagamaan dan bukan organisasi politik.
• Bawaslu Bantul Soroti Potensi Pelanggaran Netralitas ASN pada Pilkada 2020
Artinya tidak bisa mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati, sehingga usulan NU harus melalui partai politik.
Kendati tidak bisa mengusung calon, Damanhuri menyebut bahwa NU memiliki basis kuat dan pendukung yang sifatnya permanen.
"Lain dengan partai politik, karena kalau pendukung partai setiap saat bisa ganti. Kalau NU sifatnya permanen. Bahkan infrastruktur kita sampai tingkat anak ranting. Sampai Padukuhan," tuturnya.
Adapun terkait pertemuan PKB dan para kiai NU di kantor PCNU, beberapa waktu lalu, Damanhuri mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan inisiatif dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB yang menggunakan kantor PCNU.
Pertemuan tersebut, kata dia, bukan atas nama organisasi, meski di dalamnya ada perwakilan PCNU.
• Jelang Pilkada 2020, KPU Bantul Siapkan Pengumuman untuk Calon Perseorangan
Ia menjelaskan, pertemuan tersebut membahas sosialisasi PKB pada warga NU terkait perkembangan peta politik menjelang pilkada 2020.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut PKB juga mengusulkan agar membentuk tim 9 sebagai forum komunikasi antara PKB dan NU untuk membahas mengenai Pilkada.
Damanhuri sendiri mengusulkan, seandainya tim 9 memang akan dibentuk, maka dari unsur NU sebaiknya diisi dengan warga NU yang memiliki wawasan dan visi politik luas.
Namun tidak duduk distruktur kepengurusan PCNU.
"Kalau bisa seperti itu," ucap dia.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, PKB memang berencana membentuk tim 9 bersama NU, karena meskipun NU bukan organisasi politik, tetapi secara historis, muatan ideologi PKB dibentuk oleh NU.
• Benarkah Polusi Udara Merusak Mata?
"Jadi tim 9 ini sebagai forum konsultasinya," kata dia.
Disinggung soal nama yang masuk tim 9, Halim mengatakan formatnya belum lengkap namun sejumlah nama yang akan mengisi di antaranya Wakil Ketua DPRD Bantul Subhan Nawwawi dan Wakil Ketua Komisi D DPRD Bantul, Yasmuri.
Halim juga mengonfirmasi bahwa dirinya telah "didhawuhi" oleh para kiai untuk maju sebagai bakal calon bupati dan menyarankan agar mencari koalisi dan pasangan yang mampu berkhidmat untuk umat.
Sekaligus diharapkan bisa optimal memenangkan pilkada 2020, dengan kriteria pasangan yang bisa memberikan kedamaian dan menjaga keharmonisan bagi masyarakat Bantul.
"Artinya nilai rahmatan Lil Alamin harus diterapkan. Itu saja," kata dia. (TRIBUNJOGJA.COM)