Kisah Sugianti, Guru Honorer di Jakarta yang Lulus Tes,Tapi Tidak Diangkat jadi PNS

TRIBUNJOGJA.COM - Menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) tentunya sebuah kebanggaan tersendiri bagi sebagian masyarakat.

Setiap kali dibuka pendaftaran CPNS, ribuan bahkan ratusan ribu warga berebut untuk bisa lulus dan menjadi seorang PNS.

Hal itupula yang dialami oleh Sugianti (43) pada 2013 silam.

Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 84 Koja Jakarta Utara tersebut resmi diterima sebagai CPNS pada 2013 silam.

Namun sayang, saat pemberkasan, nama Sugianti hilang dari daftar PNS yang diterima.

Bahkan hingga kini, Sugianti belum diangkat menjadi PNS meski sudah diterima sejak 2013 silam.

Karena tidak ada kejelasan mengenai nasibnya, Sugianti pun berencana menggugat instansi terkait untuk mengembalikan haknya sebagai CPNS.

Sugianti bercerita, ia telah bekerja sebagai guru honorer di SMP tersebut sejak 2005 lalu.

Kesempatan menjadi PNS datang pada 2013, ketika itu tersedia jalur khusus bagi pegawai honorer untuk diangkat menjadi PNS.

Karena seluruh kualifikasi yang dibutuhkan bisa ia penuhi, Sugianti kemudian ikut mendaftar dalam seleksi tersebut.

• Menko PMK Ungkap Kuota Tenaga Honorer yang Lolos CPNS dan PPPK 2019 Belum Terpenuhi

Di tahap awal, Sugianti diminta untuk melengkapi seluruh berkas, salah satu di antaranya adalah bukti bahwa Sugianti sudah lebih dari setahun bekerja sebagai honorer di instansi pemerintah.

Setelah melengkapi syarat-syarat tersebut, Sugianti dinyatakan lulus.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) kemudian menerbitkan kartu peserta ujian.

"Kartu peserta ujian untuk mengikuti seleksi yang diadakan tanggal 3 November 2013," kata Sugianti ditemui di kantor advokat Pitra Romadoni Nasution di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (24/10/2019).

Setelah melewati serangkaian seleksi, Sugianti dinyatakan lulus pada 9 Februari 2014.