Disperindag Sleman Sebut Masyarakat Lebih Banyak Gunakan Minyak Goreng Kemasan

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman menyatakan masyarakat saat ini lebih banyak menggunakan minyak goreng kemasan ketimbang minyak goreng curah.

Hal itu terkait dengan rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI yang akan menghapus penjualan minyak goreng curah mulai Januari 2020 mendatang.

"Sebagian besar minyak goreng kemasan yang dikonsumsi, namun jumlah pastinya tidak terdata," kata Kasi Distribusi dan Pemasaran Disperindag Sleman, Fitriana Nurhayati di kantornya, Selasa (08/10/2019).

Kepala Disperindag Sleman Tri Endah Yitnani menyebut bahwa minyak goreng bukan termasuk barang dalam pengawasan.

Alasan ini yang mendasari tingkat penggunaannya tidak terlalu dimonitor.

• Gunakan Minyak Kemasan, Sejumlah Pedagang Tak Masalahkan Pelarangan Minyak Curah

Meskipun demikian, ia mengatakan kebutuhan minyak goreng di Sleman tergolong tinggi lantaran banyaknya industri makanan.

"Karena itu kami tunggu dulu nanti aturan persisnya seperti apa," kata Endah.

Mengutip Tribunnews.com, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mewacanakan akan menghapus penjualan minyak goreng curah mulai tahun depan.

• Pedagang Minyak Curah di Pasar Bantul Mulai Resah Terkait Rencana Larangan Penjualan Minyak Curah

Penghapusan tersebut didasarkan pada kualitas serta harga jual yang terkadang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.

"Apalagi jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak ada sama sekali," kata Enggar di Jakarta, Minggu (08/10/2019).(TRIBUNJOGJA.COM)