Kisah Pilu Tukang Becak Berkaki Satu di Yogyakarta, Ikhlas Jalani Profesi Meski Fisik Tak Sempurna
Kisah Pilu Tukang Becak Berkaki Satu di Yogyakarta, Ikhlas Jalani Profesi Meski Fisik Tak Sempurna
Penulis: Andreas Desca | Editor: Hari Susmayanti
"Saya langsung kerja lagi, tapi masih terasa sakit. Sampai ada rombongan sedekah rombongan yang melihat, lalu saya ditawari untuk berobat," katanya.
• Petinggi TNI dan Kapolri Sapa Penyelam di Pantai Manado
Saat menjalani pengobatan, Wawan dirujuk menuju RSPAU Hardjolukito. Namun dokter di sana menyarankan untuk mengamputasi kakinya.
"Dokter bilang kaki saya harus diamputasi, biar infeksinya gak menyebar sampai kemana-mana," jelasnya
Wawan mengakui bahwa dia tidak gentar ketika waktu itu disarankan untuk dilakukan tindakan amputasi.
"Yang penting saya bisa sembuh, jadi nggak ada rasa takut atau apapun saat itu," jelasnya.
Setelah amputasi dilakukan, Wawan sempat mendapatkan perawatan selama 16 bulan yang dibiayai oleh sedekah rombongan.
Pasca perawatan, Wawan masih melanjutkan profesinya sebagai tukang becak.
Wawan mengakui bahwa awalnya dulu dia sempat dibelikan kaki palsu untuk membantu aktivitasnya.
"Habis operasi dulu dibelikan kaki palsu sama sedekah rombongan, tapi sudah rusak 2 tahun yang lalu," cetusnya.
Kaki palsu tersebut menurut Wawan sangat membantu dirinya dalam menjalankan profesi sebagai tukang becak.
"Kaki palsunya sebenarnya sangat membantu, saya bisa jalan normal seperti biasa. Ya walaupun untuk mengayuh rasanya sedikit aneh," tuturnya.
Pria yang sejak kecil telah dituntut untuk mandiri ini mengaku akan terus bekerja walaupun kondisinya tidak seperti dulu lagi.
• Viral Video Kuda Penarik Andong Jatuh Saat Angkut Penumpang di Alun-alun Utara Yogyakarta
"Pedoman saya itu bisa bekerja sendiri tanpa merepotkan orang lain, yang penting kerjaan saya halal," ujarnya.
"Saya dari kecil sudah jualan koran, jualan minuman di bus-bus, apapun itu saya kerjakan," imbuhnya.
Saat ditemui tribunjogja.com Wawan tiba-tiba didatangi oleh seorang ibu dan anaknya, yang membawakannya sebuah pisang dan jeruk untuk dimakannya.