Bisnis

Harga Cabai di Bantul Masih Tinggi, Pedagang Berharap Harga Cepat Turun

Pedagang berharap harga cabai segera turun karena ia membutuhkan modal besar untuk membeli dari tengkulak jika harganya masih tinggi.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul
Petani cabai di Sanden, Wagirah bersyukur hasil panennya baik dan harganya lumayan dibanding biasanya, Rabu (17/7/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Harga cabai masih melejit hingga Rabu (17/7/2019) siang.

Terpantau di Pasar Bantul, harga cabai mencapai Rp65.000 per kilogramnya.

Pedagang di Pasar Bantul, Sarini mengaku kenaikan harga cabai telah terjadi sepekan terakhir.

Jenis cabai keriting mencapai Rp63.000 per kilogramnya.

Cabai rawit merah Rp65.000 per kilogram.

Cabai merah teropong Rp43.000 per kilogram.

Lemari Lila Padukan Kain Batik dan Desain Kasual

Cabai hijau besar Rp30.000 per kilogram.

Cabai lalap cangak Rp60.000 per kilogram, dan cabai lalap biasa Rp55.000.

Sarini mengaku, banyak pembeli yang mengeluhkan harga cabai yang mahal ini.

Terlebih pembeli yang membutuhkan cabai jumlah banyak seperti pedagang warung pecel lele dan lainnya.

"Banyak yang sambat, harganya mahal sekali. Mungkin karena Jakarta narik, biasanya nggak narik. Kalau Jakarta nggak narik harganya murah," tuturnya pada Tribunjogja.com.

Sarini biasa mengambil cabai dari petani atau dari sesama pedagang.

"Ambilnya dari petani ada yang dari Wonosobo, Kulonprogo, sama Bantul," ungkapnya.

Pedagang Sebut Kebutuhan Cabai Tetap Tinggi Meski Harga Naik

Ia berharap harga cabai segera turun karena ia membutuhkan modal besar untuk membeli dari tengkulak jika harganya masih tinggi.

Sarini juga ingin harga cabai stabil, sewajarnya saja.

"Kalau turun jauh kasihan petaninya juga kalau terlalu murah," katanya.

Sementara itu, petani cabai di Bulak Ketep, Srigading, Sanden, Wagirah mengaku hasil panen yang ia dapat cukup lumayan dari biasanya.

Wagirah menanam cabai Jawa yang saat ini Rp34.000 per kilogramnya.

"Harganya 34.000, lumayan daripada biasanya. Biasanya 7.000, ini lombok Jawa," katanya sembari memetik cabai yang siap dipanen, Rabu (17/7/2019) pagi.

Makin beruntung, cabai hasil panennya dalam kondisi baik.

"Hasilnya bagus, tidak ada yang busuk. Tidak ada hama juga," tutur petani asal Tegalsari, Srigading, Sanden ini.

Gagal Panen Jadi Satu Faktor Pemicu Melonjaknya Harga Cabai di Pasaran

Timun Ikut Melejit

Harga timun di pasaran juga ikut meroket.

Sepekan terakhir satu kilogram timun mencapai Rp10.000.

Padahal biasanya satu kilogramnya hanya Rp1.500 sampai Rp2.500 saja.

Jika cabai dan timun meroket, harga tomat justru merosot.

Kata Sarini tomat kini per kilogramnya Rp5.000.

"Biasanya Rp10.000 sampai Rp12.000, sekarang merosot," katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved