Pedagang Sebut Kebutuhan Cabai Tetap Tinggi Meski Harga Naik

Menurut Sulami, kebutuhan tinggi tersebut tidak hanya dari sektor rumah tangga, tetapi juga sektor kuliner.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Berbagai jenis cabai yang dijual oleh Marginingsih, pedagang sayuran di Pasar Sleman, Rabu (17/07/2019) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kegagalan panen menyebabkan sejumlah jenis cabai mengalami lonjakan harga di pasaran. Kondisi ini dikeluhkan oleh para pedagang hingga pembeli.

Meskipun demikian, permintaan akan cabai rupanya tidak berpengaruh signifikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Sulami (51), pedagang sayuran di Pasar Sleman.

"Kebutuhan cabai tetap tinggi, sejauh ini belum ada penurunan," ungkapnya saat ditemui pada Rabu (17/07/2019).

Menurut Sulami, kebutuhan tinggi tersebut tidak hanya dari sektor rumah tangga, tetapi juga sektor kuliner.

Ia bahkan menyebut para pengusaha kuliner tidak mengurangi jumlah pembelian cabai meski harga naik.

Namun ia mengungkapkan ada siasat yang dilakukan oleh ibu rumah tangga agar tetap bisa membeli cabai, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sekarang rata-rata belinya seperempat sampai setengah kilo saja. Biasanya kalo harga lagi murah bisa sekilo bahkan lebih," kata warga Pendowoharjo ini.

Sulami bahkan menyebut kenaikan harga ini masih tergolong wajar. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya kenaikan harga bisa lebih tinggi.

Ia mengatakan harga cabai pernah menembus harga Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram beberapa tahun lalu.

Bisa dikatakan lonjakan harga saat ini tergolong rendah dibanding tahun sebelumnya.

"Kalau sedang stabil harganya di kisaran Rp 30 ribu untuk jenis cabai merah keriting," kata Sulami.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved