Bantul

Puluhan Warga Bantul Ikut Terapi Shaking untuk Melawan Penyakit

Fungsi dan manfaat dari getaran tubuh, jika dilakukan secara terus menerus dalam waktu tertentu maka akan memunculkan panas dalam tubuh.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Puluhan orang ikut dalam senam kesehatan teknik menggetarkan tubuh atau shaking di Pantai Samas, Bantul, Minggu (28/4/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ngatiyo saat ini berusia 53 tahun.

Tubuh dia sakit-sakitan.

Puncak sakitnya terjadi pada tahun 2013.

Kala itu, ia bangun tidur, sebagian tubuhnya tidak bisa digerakkan.

Tangan kanan dan kaki kanannya lumpuh mendadak, terkena stroke.

Enam Jajanan Kekinian di Jogja yang Wajib Dicoba

"Tangan kanan dan kaki kanan saya mati. Tidak bisa digerakkan. Saya kemana-mana pakai kursi roda. Pernah juga pakai teken [tongkat]," kata lelaki asal Desa Sidomulyo, kecamatan Bambanglipuro itu, mengawali cerita, Minggu (28/4/2019)

Harapan untuk bisa kembali normal sempat pupus.

Berbagai upaya telah dilakukan namun tak kunjung membuahkan hasil.

Suatu hari, pada tahun 2015 Ngatiyo dipertemukan dengan Heru Suryanto, pembimbing sekaligus instruktur senam kesehatan.

Ngatiyo diajari teknik menggetarkan tubuh secara teratur atau istilahnya shaking.

Terapi itu, kata Ngatiyo mujarab. Ia mempraktekkannya tiap hari pada waktu pagi dan sore.

"Sekarang tangan dan kaki saya sudah bisa gerak. Saya bisa naik motor lagi. Bisa nge-gas dan nge-rem," terangnya pada Tribunjogja.com.

Bukan hanya Ngatiyo.

Cerita datang juga dari mantan pejabat kepolisian bernama AKBP (Purn) Riharwoyo.

Terapi Efektif Melawan Anemia Akhirnya Ditemukan

Lelaki berusia 72 tahun itu mengaku menderita penyakit gula tahun 2007.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved