Mengenal Istilah 'Golput', Berikut Ini Makna dan Sekilas Sejarahnya
Umumnya, golput dipahami sebagai istilah untuk merujuk pada pilihan orang untuk tidak mencoblos calon pemimpin.
Penulis: say | Editor: Muhammad Fatoni
"Mereka tidak mau ikut pusing dalam persoalan publik, termasuk politik yang sesungguhnya mempunyai dampak besar dalam urusan publik," tulis Arif dalam analisanya.
Kedua, golput yang dilakukan dengan kesadaran karena pemilih menilai tidak ada kandidat yang pantas untuk diberi mandat.
Jenis golput yang kedua ini dipilih sebagai protes terhadap pilihan kandidat yang terbatas.
Golput semacam ini sering juga disebut golput ideologis, karena memiliki mereka yang melakukannya memiliki argumentasi yang kuat dan masuk akal.
"Alasan golput ideologis bukan karena apatisme, melainkan karena kesadaran politik. Karena itu, hak politiknya untuk tidak memilih digunakan sebagai bentuk protes politik," papar Arif.
Secara lebih lanjut Arif mengungkapkan bahwa penyebab golput ideologis juga dipengaruhi oleh sistem politik Indonesia yang membelenggu sehingga menutup kemungkinan tokoh alternatif untuk tampil dalam kontestasi.
"Ketentuan di Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur tentang ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah pemilu nasional sebelumnya sudah jelas mengecilkan peluang munculnya tokoh alternatif," sambungnya.
( tribunjogja.com l Berbagai sumber )