Pendidikan
Farrel, Tuna Netra Pertama di Indonesia UNBK dengan JAWS
JAWS merupakan sebuah aplikasi produksi Amerika Serikat untuk membantu penyandang disabilitas, khususnya tunanetra dan low vision.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Ia berharap tidak hanya dirinya saja yang bisa menikmati kemudahan teknologi sepeti JAWS.
Menurutnya penting bagi Disdikpora DIY untuk melihat teknologi tersebut, sehingga bisa memudahkan penyandang disabilitas sepertinya.
Waka Humas SMAN 3 Yogyakarta, Agus Santoso mengungkapkan sebelumnya sekolah belum memiliki pengalaman mendampingi siswa tunanetra.
Meski demikian sekolah berusaha sebaik mungkin dalam mendampingi.
"Jadi saat UNBK kami tanyakan kamu biasanya pakai apa? Dia (Farrel) bilang biasanya pakai JAWS. Lalu kami laporkan ke dinas soal penggunaan aplikasi ini, dan disetujui. Akhirnya ya Farrel menggunakan JAWS untuk UNBK" ungkapnya.
Selama empat hari pelaksanaan UNBK, tidak ada masalah yang terjadi, sehingga UNBK berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Kabid Perencanaan dan Pengembangan Mutu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Didik Wardaya akan berupaya agar aplikasi JAWS bisa dikembangkan, sehingga memudahkan bagi penyandang tunanetra dan low vision.
Namun demikian, tidak mudah baginya untuk menggunakan aplikasi tersebut. Hal itu karena tak jarang penyandang disabilitas tidak hanya memiliki satu ketunaan saja.
"Memang aplikasi JAWS ini baru pertama kali digunakan di SMA reguler, dan siswa SMA 3 Yogyakarta itu memang tergolong cerdas dan jadi satu-satunya yang menggunakan. Kami akan berupaya supaya aplikasi ini bisa dikembangkan dan bisa memudahkan proses pembelajaran," tambahnya.
"Bahkan saat ini pusat juga sedang mengkaji aplikasi JAWS, barangkali nanti semua siswa disabilitas juga bisa ikut UNBK. Selama ini kan kalau tunanetra pakai kertas, pakai braille atau dibacakan oleh guru pendamping," tutupnya. (*)