Bantul
Begini Kronologi Tanah Longsor di Kedung Buweng
Para petugas melakukan proses pencarian terhadap dua korban yang diduga masih tertimbun di dalam material tanah yang longsor.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Di tengah gelap gulita, Ismoyo Haryanto, ketua RT 02 Kedung Buweng mendengar suara orang berteriak minta tolong.
Suara itu milik Devri.
Sesaat sebelum peristiwa menggemparkan itu terjadi, Ismoyo mengaku sempat mendengar suara gemuruh bambu yang terseret tanah.
"Batu-batu gelundung. Saat itu gelap. Masih hujan," ungkap dia.
Di antara kondisi gelap malam itu, Ismoyo menyaksikan tanah menimpa rumah yang ditinggali Devri.
Namun ia tak berani mendekat karena takut longsoran tanah masih akan terjadi.
"Saya tabuh kentongan minta pertolongan," terang dia.
Kentongan ditabuh berkali-kali.
Selain dua rumah, longsoran tanah yang datangnya dari sebuah bukit ini menerjang sejumlah mobil.
"Ada lima mobil," kata Ismoyo.
Namun ia ragu, tidak yakin.
Jumlah pasti mobil yang terdampak longsor masih belum bisa diketahui.
Baca: Wakil Bupati Bantul : Lokasi Rawan Banjir dan Longsor Perlu Relokasi
Alat Berat
Malam itu, pasca kejadian tanah longsor hujan masih terus turun.
Listrik padam, Kedung Buweng berubah mencekam.