Bantul
Begini Kronologi Tanah Longsor di Kedung Buweng
Para petugas melakukan proses pencarian terhadap dua korban yang diduga masih tertimbun di dalam material tanah yang longsor.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Lepas isya, pada hari Minggu (17/3/2019) malam, Padukuhan Kedung Buweng, Desa Wukirsari tenang.
Tidak ada firasat, apalagi tanda yang menyiratkan bahaya.
Aktivitas pun berjalan seperti biasanya.
Devri Brisandi bersama tiga Keluarganya, Supriyanto, Sudarsih dan Buliknya, Sapta Wahyuningsih, tengah duduk santai di teras rumah.
Devri, lelaki berusia 29 tahun itu asyik memainkan handphonenya.
Tidak ada perasaan apa-apa.
Hujan terus mengguyur.
Ia berselancar di handphonenya sekedar ingin tahu kondisi banjir di bawah.
Kedung Buweng adalah wilayah perbukitan.
"Kondisi saat itu hujannya tidak deras. Hanya rintik-rintik aja," kata Devri, bercerita pada Tribunjogja.com, Senin (18/3/2019).
Pada malam nahas itu, di dalam rumah sebelah barat ada lima orang.
Selain Devri dan tiga keluarganya, ada juga Trianoatmodjo (Sudariyah) yang juga merupakan kakek dari Devri yang berusia sekitar 91 tahun.
Sementara rumah sebelah timur, pada waktu yang sama, saat itu ada Eko Supratni berusia sekitar 45 tahun dan Ruffi Kusuma Putri, keponakan Devri yang berusia sekitar 9 tahun.
Ketika hujan rintik-rintik dan asyik bermain handphone, Devri dikejutkan dengan suara gemuruh yang datangnya secara tiba-tiba dari arah bukit, persis berada di sebelah rumahnya.
Guguran tanah longsor menimpa dua rumah.