Bantul
Warga Dusun Cikal Kelola DAS Untuk Kampung Wisata, Lahirkan Kawasan Wisata Taman Tempuran Cikal
Sejak Februari 2017 silam, sedikit demi sedikit warga bergotong-royong mengubah lahan yang dulunya tak terawat menjadi kawasan wisata.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
Ia ingin Taman Tempuran Cikal menjadi tempat wisata yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan.
Baca: Sebanyak 8 Kampung Wisata Akan Diakreditasi Tahun Depan
"Semuanya kami bikin terjangkau, aman, dan nyaman," kata Dwi. "Soal ikon, nantinya pengunjung akan diajak untuk keliling dan mendatangi langsung tempat produksi kerajinan para seniman," terangnya.
Seniman setempat juga dilibatkan untuk menjadi daya tarik wisata ini nantinya.
"Karena relawan kami terbatas, kami juga ajak seniman yang ada di sini," paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengelola Taman Tempuran Cikal, Nuri Hanafi menambahkan, nantinya juga akan ada museum bahan pangan tradisional.
"Ada museum bahan pangan tradisional. Seperti lembong, tales, garut, dan umbi-umbian lainnya. Itu nanti ditanam oleh ibu-ibu PKK," kata Nuri.
Konsep yang diusung oleh pengelola, kata Nuri, yakni kampung wisata.
Sehingga nantinya akan disiapkan pula homestay dan tur keliling kampung wisata menggunakan pedati.
"Ada paket tur, mewajibkan pengunjung pakai pakaian tradisional. Juga akan disuguhi menu makanan tradisional, masih kami susun menunya, ada gudeg rebung dan nasi mong-mong," jelasnya.
Tambahnya, Taman Tempuran Cikal ini juga dapat digunakan untuk berbagai acara komunitas atau acara keluarga.
Ia mengaku, beberapa hotel dan biro perjalanan sudah memesan tempat tersebut untuk kegiatan mereka. "Beberapa sudah booking tempat di sini," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)